Tidak Selalu Horror Seperti Pengabdi Setan, Film Besutan Joko Anwar Satu-satunya Bergenre Superhero

- Sabtu, 13 Agustus 2022 | 12:30 WIB
Ilustrasi sumber youtube joko anwar, bcu dan inilah.com
Ilustrasi sumber youtube joko anwar, bcu dan inilah.com

LAROS MEDIA - Sampai saat ini Film Pengabdi Setan 2 Communion besutan sutradara Joko Anwar masih bertengger menjadi trending di sosial media dan berita online.

Di balik kesuksesan film-film yang semua bergenre horor thriller, ada film Joko Anwar satu-satunya bergenre superhero.

Ia tak bukan adalah film Gundala. Meski tidak seheboh film-film sekelas horor Joko Anwar lainnya, film Gundala masih terbilang sukses karena menjadi film pelopor superhero lokal Indonesia.

Baca Juga: Selain Pengabdi Setan 2, Ini Karya Joko Anwar Terkait Film Horor Soal Anak yang Melihat Ayahnya Disiksa

Film Gundala merupakan pembuka awal bagi BCU atau Bumilangit Cinematic Universe untuk membawa karya film-film superhero lokal bermunculan.

Gundala adalah tokoh karakter komik ciptaan sang maestro Hasmi yang muncul pertama kali terbit pada tahun 1969 dengan judul "Gundala Putra Petir".

Kemudian tahun 1981 pertama kali diangkat kelayar lebar dengan judul Gundala Putra Petir, namun bedanya setting berlokasi di jakarta.

Baca Juga: Menyambut Teror Ibu di Film Pengabdi Setan 2 Communion, Berikut Deretan Film Garapan Joko Anwar dari yang Sa

Setelah Gundala yang diperankan oleh aktor tampan Abimana Aryasatya, rencananya BCU akan segera merilis film Sri Asih yang dibintangi Pevita Pearce.

Rilis di bioskop pada tahun 2019, film Gundala berhasil ditayangkan di berbagai negara luar dan mendapat banyak apresiasi.

Berbeda dengan cerita di film versi 1981, film Gundala 2019 menceritakan tentang kehidupan keras yang harus dialami sang tokoh utama Sancaka dari kecil.

Baca Juga: Ternyata Lokasi Syuting Pengabdi Setan 2 yang Disebut Angker Terinspirasi dari Saran Followers Joko Anwar Loh

Sedangkan versi lama 1981 menceritakan pertemuan Sancaka dengan Dewa Petir yang akhirnya diangkat menjadi sang putra petir.

Tentu cerita diubah sesuai dengan kebutuhan masanya, namun tidak menghilangkan asli jati diri kekuatan petir itu sendiri***.

Halaman:

Editor: Dena Wiliyamansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X