Kenapa Awal Puasa dan Lebaran Terkadang Berbeda di Indonesia? Ini Kata Ilmuwan dan penjelasannya Disini!

- Senin, 20 Maret 2023 | 19:30 WIB
Kenapa Awal Puasa dan Lebaran Terkadang Berbeda di Indonesia? Ini Kata Ilmuwan dan penjelasannya Disini!
Kenapa Awal Puasa dan Lebaran Terkadang Berbeda di Indonesia? Ini Kata Ilmuwan dan penjelasannya Disini!

Laros Media - Perbedaan penentuan awal puasa dan lebaran di Indonesia masih menjadi perdebatan hingga saat ini.

Perbedaan muncul bukan karena metode hisab (perhitungan) dan rukyat (pengamatan) yang dilakukan.

Hal itu disampaikan oleh Ilmuwan Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin.

Menurutnya, rukyat memerlukan verifikasi kriteria untuk menghindari kemungkinan rukyat keliru.

Hisab tidak bisa menentukan masuknya awal bulan tanpa adanya kriteria.

Baca Juga: 7 Tradisi Unik Sambut Bulan Ramadhan di Indonesia, Salah Satunya Ada yang Mandi Pakai Jeruk Nipis

Sehingga, kriteria menjadi dasar pembuatan kalender berbasis hisab yang dapat digunakan dalam prakiraan rukyat.

"Jadi, adanya perbedaan itu lantaran kriteria yang ditentukan," kata seperti dilansir dari laman resmi BRIN, Senin (20/3).

Sebab, kriteria harus mengupayakan titik temu pengamal rukyat dan pengamal hisab, untuk menjadi kesepakatan bersama.

Termasuk Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Thomas menyebut ada potensi kesamaan awal Ramadan, apabila saat maghrib, 22 Maret 2023 di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru MABIMS, yaitu dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat (3-6,4).

Dan pada saat yang bersamaan juga sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal (WH). Sehingga, dua kriteria tersebut menjadi seragam, baik versi 3-6,4 dan WH bahwa 1 Ramadan 1444 pada 23 Maret 2023.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2023 Warga Banten Masuk Sungai Hingga Tunggu Bunyi Meriam, Inilah Sederet Tradisi yang Dinanti

Di sisi lain, Thomas menyebut adanya potensi perbedaan terkait Idulfitri 1444. Hal ini disebabkan karena pada saat maghrib 20 April 2023, ada potensi di Indonesia posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS.

"Namun di sisi lain, sudah memenuhi kriteria WH. Jadi, ada potensi perbedaan, yaitu versi 3-6,4, 1 Syawal 1444 pada 22 April 2023, sedangkan versi WH, 1 Syawal 1444 H pada 21 April 2023," urainya.

Halaman:

Editor: Fabby Nidufias D

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terlengkap! Berikut biografi Imam Bukhari

Sabtu, 20 Mei 2023 | 19:36 WIB
X