Fenomena Embun Upas yang Mirip Salju Muncul di Lautan Pasir Bromo, Suhu 5-9 Derajat Celcius

- Kamis, 1 Juni 2023 | 20:32 WIB
Fenomena Embun Upas yang Mirip Salju Muncul di Lautan Pasir Bromo, Suhu 5-9 Derajat Celcius
Fenomena Embun Upas yang Mirip Salju Muncul di Lautan Pasir Bromo, Suhu 5-9 Derajat Celcius

LAROS MEDIA – Fenomena embun upas atau lapisan tipis es di atas permukaan padat muncul di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur pada Selasa, 30 Mei 2023.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani menyampaikan bahwa fenomena embun upas atau frost tersebut dilaporkan terjadi di kawasan Lautan Pasir Bromo.

“Fenomena embun upas terjadi di kawasan Lautan Pasir Bromo. Baru terjadi hari Selasa, namun bisa terjadi lagi ketika suhu cukup dingin,” ungkap Septi.

Baca Juga: Jembatan Kaca Bromo vs Jembatan Kaca Lainnya: Mana yang Lebih Ekstrem? Ada yang Dari Bali

Septi juga mengatakan bahwa fenomena embun upas atau embun es merupakan fenomena yang seringkali terjadi khususnya di kawasan Gunung Bromo pada musim kemarau.

Fenomena embun upas tersebut juga terjadi di Bromo pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Septi, fenomena embun upas tersebut hanya bisa dijumpai ketika pagi hari saja, atau sebelum matahari terbit dengan sempurna.

Fenomena yang terjadi di Gunung Bromo tersebut ternyata menarik perhatian banyak wisatawan yang berkunjung.

“Ini merupakan fenomena alam yang sering dijumpai di Gunung Bromo saat musim kemarau. Ini hanya dijumpai pada pagi hari, sebelum matahari terbit dengan sempurna,” ujar Septi.

Septi juga menambahkan bahwa pada saat terjadi fenomena embun upas di kawasan taman nasional tersebut, suhu udara di sana tercatat berkisar antara 5-9 derajat Celcius.

Fenomena embun upas tersebut juga bisa terjadi di kawasan Ranupane dan Ranu  Regulo.

Keberadaan fenomena embun upas yang terjadi setiap tahun, tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.

Munculnya fenomena embun upas tersebut hanya bisa terjadi di saat-saat tertentu saja.

“Ini menarik (untuk wisatawan) karena hanya terjadi di saat-saat tertentu saja. Ini merupakan salah satu fenomena yang langka,” kata Septi. ***

Editor: Fajri Wildana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X