Apa Itu Gas Air Mata? Berikut Ini Sejarah dan Penggunaan Pertama Kalinya Demi Kendalikan Kerusuhan dan Massa

- Minggu, 2 Oktober 2022 | 18:35 WIB
Apa itu gas air mata? (Pixabay/Geralt)
Apa itu gas air mata? (Pixabay/Geralt)

Laros Media - Penggunaan gas air mata telah menjadi semakin umum selama beberapa dekade terakhir. Lembaga penegak hukum di Amerika Serikat, Hong Kong, Yunani, Brasil, Venezuela, Mesir, dan daerah lain menggunakannya untuk mengendalikan kerusuhan dan membubarkan massa.

Sebuah tinjauan penelitian tahun 2013 menemukan bahwa komplikasi kesehatan yang signifikan secara klinis dari gas air mata jarang terjadi. Namun, masih ada perdebatan seputar penggunaannya yang dapat diterima.

Beberapa orang merasa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai keamanannya dengan lebih baik. Anak-anak dan orang-orang dengan komplikasi pernapasan mungkin berada pada risiko tinggi terkena komplikasi ketika terkena gas air mata.

Baca Juga: Aktor Korea Selatan, Lee Min Ho Turut Sampaikan Ungkapan Duka untuk Tragedi Stadion Kanjuruhan

Apa itu gas air mata?

gas air mata adalah kumpulan bahan kimia yang menyebabkan iritasi kulit, pernapasan, dan mata. Biasanya digunakan dari tabung, granat, atau semprotan bertekanan.

Terlepas dari namanya, gas air mata bukanlah gas. Ini adalah bubuk bertekanan yang menciptakan kabut saat digunakan.

Bentuk gas air mata yang paling umum digunakan adalah 2-chlorobenzalmalononitrile (gas CS).

Baca Juga: Jadi Sorotan Internasional, Sergio Ramos Turut Sampaikan Ungkapan Duka atas Tragedi Stadion Kanjuruhan

Ini pertama kali ditemukan oleh dua ilmuwan Amerika pada tahun 1928 dan Angkatan Darat AS mengadopsinya untuk mengendalikan kerusuhan pada tahun 1959.

Jenis gas air mata lainnya yang umum termasuk oleoresin capsicum (semprot merica), dibenzoxazepine (gas CR), dan chloroacetophenone (gas CN).

gas air mata digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia I. Namun, saat ini penggunaannya ilegal untuk digunakan pada masa perang.

Baca Juga: Ternyata Stadion Kanjuruhan Kerusuhan Meninggal 129 Suporter Arema Terinsiprasi dari Kerajaan Kuno Malang Ini

Pada tahun 1993, banyak negara di dunia berkumpul di Jenewa untuk menandatangani perjanjian internasional untuk mencegah perang kimia.

Halaman:

Editor: Dena Wiliyamansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X