LAROS MEDIA — Anemia atau kondisi kekurangan darah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang dapat diderita oleh semua kelompok umur, mulai dari balita hingga usia lanjut.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevelensi anemia pada remaja sebesar 32% dan terbilang cukup tinggi.
Artinya 3-4 dari 10 remaja di Indonesia menderita anemia. Pada remaja putri, anemia rentan terjadi karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi.
Anemia juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik.
Baca Juga: Diperingati Tiap 22 Oktober, Ini Sejarah Hari Santri
Anemia adalah suatu kondisi tubuh di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari skala normal.
Terjadi karena berbagai sebab, anemia dapat dipengaruhi oleh defisiensi besi, defisiensi asam folat, vitamin B12 dan protein.
Secara langsung, anemia disebabkan karena produksi/kualitas sel darah merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara akut atau terjadi selama tahunan.
Artikel Terkait
Anemia: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Harus Ke Dokter?