Konsumsi MSG Berlebihan Dapat Sebabkan Dampak Buruk untuk Kesehatan, Ini Efek Sampingnya!

- Jumat, 16 Desember 2022 | 08:00 WIB
Dampak buruk mengonsumsi MSG berlebihan.
Dampak buruk mengonsumsi MSG berlebihan.

Laros Media - MSG atau monosodium glutamat dikenal menjadi penyedap rasa dan bumbu masak yang populer.

MSG merupakan bentuk paling murni berdasarkan rasa kelima atau dikenal menggunakan sebutan umami.

MSG adalah substansi alami yang sering muncul dalam makanan. Misalnya, tomat yang telah matang, keju yang telah berumur, pada ikan, jamur, juga rumput laut.

Saat ini, MSG dibuat dari hasil fermentasi pati, tebu, sugar beets, atau gula tetes. Fungsi permanennya sama, menguatkan rasa. Pamor MSG juga lebih tinggi di negara- negara Asia Timur.

 Baca Juga: Hati-Hati! Ini Bahaya Obati Jerawat Pakai Bawang Putih dan MSG, Bisa Bikin Kulit Iritasi!

Racikan mulanya ditemukan sang pakar kimia dari Jepang, yakni Prof Kikunae Ikeda.

"Dia mengekstraksinya dari kuah kaldu dashi tahun 1908," ujar Grant Senjaya, Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia.

Dia melanjutkan, MSG atau dikenal menggunakan nama micin atau pecin pada warga mengandung 78% glutamat dan 12 % natrium, sisanya merupakan air.

Sebagai penyedap rasa, MSG ternyata mempunyai fungsi lain. Di antaranya membantu pencernaan pada tubuh, memberi asupan nutrisi, mempertinggi saliva, dan mereduksi garam.

"Kami dari PT Ajinomoto tengah mengampanyekan bijak garam, termasuk di Indonesia. Pola hidup sehat dengan asupan makanan bergizi seimbang dan pengurangan GGL (gula, garam, lemak) sesuai anjuran Kemenkes sangat penting untuk diterapkan masyarakat ," katanya.

 Baca Juga: Ini 5 Sikap Perempuan dari Drama Korea yang Patut untuk Ditiru, Kamu Wajib Tahu!

Dampak Buruk Mengonsumsi MSG Berlebihan

Akan tetapi, sejumlah penelitian baik lokal maupun internasional mengungkapkan bahwa MSG juga punya pengaruh negatif.

Dikutip Laros Media dari laman resmi Pascasarjana Universitas Jember disebutkan bahwa MSG dapat mengakibatkan otot kaku, nyeri sendi, kerusakan sistem syaraf misalnya depresi, migrain, insomnia, juga disorientasi, penyakit parkinson, alzeimer, dan autisme.

Halaman:

Editor: Dena Wiliyamansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X