LAROS MEDIA - Cacar monyet merupakan penyakit yang bersifat endemis. Masyarakat Indonesia perlu mewaspadai penyakit cacar monyet ini, apalagi setelah adanya kasus pengidap pertamanya di DKI Jakarta.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak di bawah usia 8 tahun, anak dengan kondisi kulit seperti eksim dan gangguan autoimun mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius jika tertular cacar monyet.
Gejala cacar monyet biasanya diawali oleh ruam. Ruam tersebut lebih sering terlihat pada anak-anak, termasuk ruam yang disebabkan oleh cacar air, herpes dan alergi.
Baca Juga: Cacar Monyet Telah Terkonfirmasi Kasus Pertamanya di Indonesia, Berikut Cara Mencegah Penularannya
Oleh karena itu, WHO menganjurkan untuk memantau gejala selama 21 hari jika pernah melakukan kontak dengan penderita cacar monyet.
Laros Media mengutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang terpapar virus monkeypox akan mendapat ruam yang terletak di area seperti tangan, kaki, dada, wajah ataupun mulut.
Seseorang yang memiliki gejala seperti flu, biasanya akan mengalami ruam 1-4 hari kemudian.
Baca Juga: Apakah Sudah Ada Vaksin Cacar Monyet, Ini Kata Juru Bicara Kemenkes RI
Ruam awalnya bisa terlihat seperti jerawat atau lecet dan akan terasa sakit atau gatal. Gejala lainnya yang terjadi pada penderita penyakit cacar monyet yaitu:
1. Demam,
2. Kedinginan,
3. Pembekalan kelenjar getah bening,
4. Kelelahan,
5. Nyeri otot,
Artikel Terkait
6 Makanan Ini Ampuh Sembuhkan Cacar Monyet dengan Cepat
Gawat! Cacar Monyet Sampai di Indonesia, Kenali Gejala Penyebab dan Pengobatannya
Berikut Kronologi Datangnya Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia
WHO: Kelompok Gay Lebih Rentan Terkena Cacar Monyet
Ini Langkah Pemerintah untuk Cegah Cacar Monyet Meluas di Indonesia