TEBONGKAR! Gini Cara Rafael Alun Kelabui Transaksi Besarnya, Ada 2 Mekanisme Sembunyikan Uang

Laros Media - PPATK dan KPK sedang menyelidiki Rafael Alun Trisambodo, seorang mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, atas dugaan melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

Menurut Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, analisis transaksi keuangan Rafael dilakukan dengan dua cara, yaitu reaktif atas permintaan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan dan KPK, serta proaktif melalui eksplorasi internal dan hasilnya diberikan kepada penyidik.

PPATK tidak hanya menganalisis transaksi keuangan Rafael, tetapi juga harta yang dimiliki oleh keluarganya.

Baca Juga: Inilah Pernyataan Pedas Ayah David Ozora Kepada Agnes Gracia dan Mario Dandy, Salah Satunya Tak Ada Kata Damai

Berdasarkan analisis PPATK terhadap harta keluarga Rafael, PPATK menduga bahwa kekayaan keluarga Rafael tidak sesuai dengan pendapatan mereka.

PPATK menemukan bahwa anak dan istri Rafael memiliki rekening yang diduga memiliki uang yang berasal dari ayah Rafael, Mario Dandy, dan bukan dari pendapatan mereka sendiri.

Semua temuan ini menunjukkan adanya indikasi pencucian uang yang dilakukan oleh keluarga Rafael.

Baca Juga: Agnes Gracia Siap-siap Woi, Ayah David Siapkan Sederet Bukti dari Rumah Sakit yang Bikin Skakmat!

PPATK dan KPK terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap kebenaran dan menindak tegas pelaku jika terbukti bersalah.

Dalam kasus ini, Rafael diduga menggunakan nama orang lain atau nominee untuk menyembunyikan transaksi yang dilakukannya.

KPK juga mengungkapkan hal tersebut, dimana Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, menjelaskan bahwa Rafael membeli beberapa aset dengan menggunakan cara nominee.

Baca Juga: Mario Dandy Bukannya Tobat Malah Sombong, Bilang 'Bapak Saya Nanti yang Urus Semua!'

Dalam proses ini, harta Rafael tidak dapat terdeteksi dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Selain itu, Rafael diduga menyembunyikan uangnya dalam bentuk saham perusahaan, yang membuat hartanya menjadi tidak terlihat dalam LHKPN.