Rheinmetall berencana memproduksi tank dan sistem pertahanan udara di Ukraina

Laros Media - Produsen senjata terbesar Jerman, Rheinmetall, percaya bahwa segala sesuatu akan memungkinkan untuk memproduksi tank, peralatan pertahanan udara, dan amunisi di Ukraina di masa depan.

Menurut CEO Rheinmetall Armin Papperger dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Handelsblatt , perusahaan saat ini sedang mencoba untuk menyelesaikan sejumlah perjanjian kerja sama dan usaha patungan dengan perusahaan Ukraina. Kesepakatan diharapkan akan ditandatangani dalam beberapa minggu ke depan, dengan investasi di pabrik baru yang berasal dari negara Ukraina.

-

Ini termasuk pembentukan usaha patungan yang akan memproduksi sistem otomotif, sistem pertahanan udara, dan amunisi. “Dengan cara ini, kami memungkinkan Ukraina untuk dapat mempertahankan diri dalam jangka menengah dan panjang,” kata Armin Papperger.

CEO Rheinmetall itu mengingat rencana membangun pabrik untuk memproduksi tank tempur utama Panther, yang pertama kali dibahas sekitar 2 bulan lalu. Menurut rencana Rheinmetall, itu bisa menghasilkan hingga 400 tank per tahun. Ini bisa menjadi contoh kerja sama, dan sekarang, menurut Armin Papperger, negosiasi antara Rheinmetall dan otoritas Ukraina mengenai proyek tank terlihat menjanjikan.

-

Sama seperti BMP Lynx yang sedang dibangun di sebuah pabrik di Hongaria, “tank tempur utama Panther kami yang baru dikembangkan dapat diluncurkan dari jalur perakitan di pabrik Ukraina dengan cara yang sama,” kata CEO Rheinmetall. “Selain itu, permintaan peralatan dari Ukraina akan sangat tinggi selama sepuluh tahun ke depan.

Pabrikan saat ini berada di jalur pertumbuhan, dan ini disebabkan, antara lain, peningkatan permintaan global untuk senjata di tengah perang di Ukraina. CEO perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka memiliki kapasitas yang sangat besar untuk produksi amunisi tank dan artileri. Misalnya, perusahaan perusahaan saat ini memproduksi 150.000 peluru untuk tank.