Laros Media - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini merilis dan memverifikasi sebanyak 30 serangan tambahan yang dilakukan oleh Rusia terhadap beberapa fasilitas Kesehatan yang ada di Ukraina.
Serangan militer yang sangat jelas menyalahi aturan dalam perang tersebut sontak menuai gelombang kecaman baru bagi Rusia. Laporan tersebut dilansir melalui cuitan akun Twitter resmi WHO Ukraina.
“Pada 23 Mei, sebanyak 248 serangan terhadap fasilitas kesehatan telah diverifikasi di Ukraina.” Ujar WHO Ukraina dalam captionnya.
Baca Juga: 5 Cara Kim Jong Un Tekan Ledakan Covid-19 di Korea Utara, Salah Satunya Kerahkan Militer
“Serangan ini terjadi antara 24 Februari hingga 19 Mei. Serangan menyebabkan 75 korban meninggal dunia dan 59 mengalami luka-luka. Perawatan kesehatan seharusnya tidak pernah menjadi target serangan,” imbuh WHO Ukraina kembali.
Dalam pidato terbarunya, Volodymyr Zelenskiy selaku Presiden Ukraina menyatakan jika 50 hingga 100 warga Ukraina yang berada di front timur perang sekarat setiap harinya
Pertempurang yang paling berat terjadi di sekitar Kota kembar Severodonetsk dan Lysychansk di Luhansk, dengan korban militer semakin bertambah setiap waktu.
Baca Juga: Arab Saudi Larang Warganya ke 16 Negara, Termasuk Indonesia, Ini Faktanya!
Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai, mengatakan dalam sebuah wawancara televisi lokal bahwa Rusia menggunakan taktik "pembumihangusan" di wilayah tersebut.
Artikel Terkait
Terus Digempur Rusia, Ukraina Mulai Lakukan Operasi Evakuasi Warga Sipil di Mariupol
Angkat Tangan, Sebanyak 694 Tentara Ukraina di Mariupol Menyerah Kepada Rusia
Menurut Pakar, Perang Rusia dan Ukraina Adalah Pemanasan Untuk Berperang Melawan Nato
Khawatir Perang Ukraina dan Rusia Semakin Meluas, Inggris Siap Bantu Moldova Perkuat Alutsista