Laros media - Korea Utara kembali melakukan uji coba penembakan delapan rudal balistik jarak pendek yang menuju ke arah laut di timur lepas pantainya.
Peluncuran rudal kali ini disebut-sebut sebagai uji coba yang paling besar sejauh ini dan bertepatan setelah Korea Utara dan Amerika Serikat menyelesaikan Latihan militer gabungan yang dilakukan bersama.
Latihan perang tersebut dilaksanakan selama tiga hari di perairan internasional di lepas pantai pulau Okinawa, Jepang. Pelatihan yang dilakukan termasuk operasi militer pertahanan udara, anti kapal selam, dan pencegahan maritim.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, setidaknya ada delapan rudal yang ditembakkan dari daerah Sunan di Ibu Kota Korea utara, Pyongyang.
Baca Juga: Dampak Perang Rusia dan Ukraina, Uni Eropa Resmi Lakukan Embargo Minyak Rusia
Menteri Pertahanan, Jepang Nobuo Kishi, menegaskan pernyataan tersebut dan dirinya juga menyebutkan jika Tindakan yang dilakukan oleh Korea Utara sudah tidak dapat ditoleransi lagi oleh Jepang.
Ia juga menegaskan setidaknya datu rudal memiliki lintasan yang variable, artinya dalam satu unit rudal dapat bermanuver untuk menghindari sistem pertahanan rudal milik Jepang.
Meskipun tidak menimbulkan ancaman secara langsung, Komando Indo-Pasifik AS mengatakan peluncuran rudal balistik Korea Utara menunjukkan dampak buruk pada stabilisasi dari program senjata terlarangnya.
Michael Duitsman selaku perwakilan dari James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) yang berbasis di AS, mengatakan uji coba penembakan rudal yang dilakukan kali ini merupakan tes tunggal terbesar Korea Utara.
Rudal yang diluncurkan oleh Korea utara juga ia nilai cenderung bersifat untuk unjuk gigi kekuatan dibandingkan memamerkan teknologi yang terbaru.
Peluncuran 8 rudal Korea Utara ini diasumsikan merupakan respon dari kunjungan pejabat AS untuk urusan Korea Utara ke Seoul, Perwakilan Khusus Amerika Serikat Sung Kim.
Dia bertemu rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang, Kim Gunn dan Takehiro Funakoshi, pada Jumat, untuk mempersiapkan segala kemungkinan di tengah tanda-tanda uji coba nuklir Korea Utara.
Baca Juga: Vladimir Putin Diisukan Sudah Meninggal Dunia Namun Ditutupi Oleh Rusia, Ini Faktanya!
Artikel Terkait
Fakta Lengkap Tragedi Keji Pembunuhan Keluarga Maguad Siblings di Filipina, Pelaku Bebas dari Hukuman Penjara
Menghina Umat Islam Hingga Terjadi Diplomatik, Seruan 'Boikot India' Menjadi Trending di Dunia
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese Ungkap Akan Hadiri KTT G20 di Bali
Turkiye Jadi Nama Baru Negara Turki, Alasannya Biar Tidak Sama Dengan Nama Kalkun