LAROS MEDIA - Kebangkrutan Sri Lanka sudah tidak bisa lagi ditutup-tutupi lagi kebenaranya. Sabtu, 9 Juli 2022 kemarin rakyat Sri Lanka melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran.
Lautan rakyat Sri Lanka hampir menutupi semua sekeliling istana Presiden Gotabaya Rajapaksa di Colombo. Rakyat berhasil memasuki kediaman resmi sang Presiden dan beramai-ramai berenang di kolam renang di istana presiden.
Presiden Gotabaya Rajapaksa sendiri semenjak Jumat, 8 Juli 2022 sudah melarikan diri atau kabur ke tempat lain demi menjauhi amukan rakyat yang sudah berdemo menuntut dirinya untuk turun dari jabatan.
Baca Juga: Krisis Ekonomi Menyebabkan Sri Lanka Bangkrut, Penjelasan Utang Sampai Perbedaan Krisis di Indonesia
Baca Juga: Stok Obat Kosong Karena Krisis, Sri Lanka Dihantui Gelombang Kematian Yang Besar
Para personel militer dan polisi di kediaman dan Kantor Sekretariat Presiden sudah tidak lagi mampu menahan jumlah besar massa yang berdatangan.
Menurut Jehan Perera dari Dewan Perdamaian Nasional Sri Lanka, Pemerintah sudah tidak sanggup lagi menahan gelombang protes masyarakat.
“Pemerintah Sri Lanka sendiri sudah tidak dapat menahan protes rakyat dan orang-orang mengharapkan pemerintahan semua partai sementara” kata Jehan Perera.
Baca Juga: Dilanda Krisis, Sri Lanka Naikkan Harga BBM hingga Pecahkan Rekor
Artikel Terkait
Sri Lanka Bangkrut, Kok Bisa?
Sri Lanka Krisis Hingga Akan Kolaps, Warga Kesulitan Mendapatkan Gas dan bahan bakar hingga Dihantui Kelaparan
Sri Lanka Tak Bisa Bayar Utang Negara Hingga Krisis Ekonomi Melanda, Ini Penyebabnya
Dilanda Krisis, Sri Lanka Naikkan Harga BBM hingga Pecahkan Rekor
Stok Obat Kosong Karena Krisis, Sri Lanka Dihantui Gelombang Kematian Yang Besar