Laros Media – Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang antara supporter Arema FC dan Persebaya yang terjadi pada 1 Oktober 2022 kemarin, seperti membuka luka lama dunia dalam bencana tragedi sepak bola.
Bencana tragedi sepak bola terbesar di dunia ternyata terjadi di Peru. Tepatnya di Estadio Nacional, Lima, Peru, pada 24 Mei 1964.
Dalam tragedi sepak bola terbesar di dunia tersebut, tercatat telah menewaskan 328 orang.
Dikutip Laros Media dari Suara Ternate, peristiwa ini terjadi saat pertandingan antara Peru dan Argentina. Pertandingan tersebut dihadiri oleh lebih dari 53.000 orang.
BBC mencatat bahwa angka tersebut sedikit di atas 5% dari populasi Kota Lima pada waktu itu.
Namun, siapa sangka bahwa tragedi yang menewaskan ratusan orang itu ternyata dicetus oleh gas air mata?
Kronologi tragedi sepak bola terbesar di dunia yang terjadi dijelaskan bahwa awal mulanya keputusan wasit asal Uruguay, Angel Eduardo Pazos yang menganggap tidak sah gol dari Peru.
Artikel Terkait
Merenggut 127 Korban Jiwa, Tragedi Kanjuruhan Disebut Lampaui Masa Silam Hillsborough 33 Tahun yang Lalu
127 Orang Meninggal Dunia, Cek Fakta Lain Usai Pertandingan Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan Malang.
Kronologi Lengkap Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Sebabkan 127 Orang Meninggal Dunia
7 Tragedi Kelam dalam Sejarah Sepak Bola Dunia, Salah Satunya Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan
Ini Sederet Efek Penggunaan Gas Air Mata yang Dinilai Berbahaya, Bisa Fatal! Pantas Saja Dilarang oleh FIFA
Kesaksian Suporter Selamat dari Tragedi di Kanjuruhan: Wanita, Orang Tua dan Anak Kecil Terjebak Tidak Berdaya
Media Asing Soroti Kerusuhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya yang Menyebabkan 127 Orang Meninggal Dunia
Sepak Bola Indonesia Kembali Disoroti Dunia usai Laga Arema vs Persebaya, Bukan Karena Prestasi tapi Tragedi
Langgar Aturan FIFA Gunakan Gas Air Mata, Benarkah Indonesia Terancam Akan Terkena Sanksi dari FIFA?