Sementara itu, empat pilot (dua penerbang dan dua kompi) telah terlibat sejak penerbangan pertama KF-21 Boramae Juli lalu.
“Mulai bulan depan, prototipe kedua akan menjalani uji terbang. KF-21 Boramae adalah produksi skala penuh dari program penggantian F-4 dan F-5 senilai 8,8 triliun won pada tahun 2026.” Tulis sumber.
Meski demikian, pengembangan KF-21 Boramae terus berlanjut. Pengembangan KF-21 Boramae sudah memasuki tahap uji terbang.
KF-21 Boramae Indonesia dan Korea Selatan diketahui lepas landas untuk pertama kalinya Juli lalu.
Penerbangan KF-21 Boramae juga merupakan langkah baru, khususnya bagi Korea Selatan. Korea Selatan disebut sebagai negara kedelapan yang mengembangkan jet tempur supersonik dengan KF-21 Boramae.
KF-21 Boramae dijadwalkan memasuki produksi massal pada tahun 2026. Artinya KF-21 Boramae akan menjalani berbagai tes selama kurang lebih 4 tahun.
Kemudian, pada 2028, KF-21 Boramae diharapkan bergabung dengan TNI AU. Dapat dikatakan bahwa Indonesia sangat beruntung dapat berpartisipasi dalam pengembangan KF_21 Boramae. Pasalnya KF-21 Boramae akan menjadi jet tempur masa depan Indonesia.
Baca Juga: Ini Dia Spesifikasi Tempur MBT Leopard Jerman, Benarkah Lebih Tangguh dari Tank Harimau Indonesia?
KF-21 Boramae akan menjadi salah satu tambahan terbaru TNI AU. Dengan kontribusi Indonesia dalam pengembangan KF-21 Boramae, TNI AU akan menerima kurang lebih 48 KF-21 Boramae.
Wakil Menteri Pertahanan RI Mohammad Herindra turut serta memberikan pernyataan pada peringatan penerbangan pertama pesawat KF-21 Boramae di pabrik Korea Aerospace Industries (KAI) di Sacheon Juli lalu.
Seperti dikutip dari The Guru, dia menyebut KF-21 Borame merupakan jet tempur yang sangat strategis. “Pesawat tempur KF-21 Boramae memiliki kepentingan strategis bagi negara-negara Asia Tenggara.” Ujarnya.
Tidak salah jika Indonesia ikut mengembangkan KF-21 Boramae dengan Korea Selatan, apalagi Indonesia juga pernah bekerja sama dengan Prancis di Rafale.
42 unit Rafale akan memperkuat angkatan udara Indonesia, yang berarti Indonesia kemungkinan akan memasangkan Rafale dengan KF-21 Boramae. ***
Artikel Terkait
Mengenal KRI Arun 903 TNI AL Satu-satunya Kapal Kelas Tanker Terbesar di Kawasan ASEAN, Emban Tugas yang Berat
Penampakan KRI Bung Tomo 357 TNI AL Saksi Kecanggihan Pesawat Anti Kapal Selam Asing di Pantau Laut Natuna
Bukan Sombong, Ini Alasan Indonesia Tolak Pengadaan Korvet Pohang Class Kapal Perang Hibah dari Korea Selatan
Tak Banyak yang Tahu, Inilah Senjata Tercanggih KRI Escolar 871 TNI AL yang Dinaiki Presiden Jokowi ke IKN
KRI RE Martadinata 331 TNI AL Masuk Task Group Kapal Perang Tercanggih Ditemani Destroyer yang Ditakuti China
Kapal Perang Indonesia Harus Mewaspadai Jet Tempur JH-7 China, Kemampuannya Sanggup Menenggelamkan
KRI SIM 367 TNI AL Ternyata Pernah Menjadi Fregat Pride Tercanggih di Eropa Selatan: Bukan Kelas Bergamini
Dibalik Kegagahannya, KRI Bima Suci Ternyata Menyimpan Cerita Mencekam yang Bisa Berujung Petaka Bagi TNI AL