Dan terakhir, F-16 Type D Block 52 diubah menjadi F 16I Sufa khusus untuk Israel. Perlu diketahui bahwa F 16I Sufa termasuk dalam jet tempur generasi 4,5.
Memasuki generasi ke-4,5, jet tempur F 16I Sufa memiliki banyak sistem canggih. Secara khusus, sistem teknis internal dan eksternal pesawat tempur F 16I Sufa.
Selain sistem ini, pesawat tempur F-16I Sufa juga memiliki senjata berpemandu udara ke darat dan udara ke udara yang canggih.
Juga, pada akhir tahun 2003, pesawat tempur F-16I Sufa melakukan penerbangan pertamanya. Selain itu, dari tahun 2004 hingga 2009, semua pesawat tempur F-16I Sufa dikirim ke Israel dan memenuhi Angkatan Udara Israel.
Adapun produksi pesawat tempur F 16I Sufa dilakukan di Lockheed Martin Aerospace di Fort Worth, Texas. Dijelaskan pula bahwa jet tempur F 16I Sufa masih dilengkapi dengan beberapa teknologi tambahan dari Elbit System.
Sementara itu, beberapa teknologi tempur F-16I Sufa memiliki fitur yang berbeda dengan varian standar F-16 Type D Block 52.
Sebab pihak Israel menginginkan pesawat tempur F 16I Sufa menembak jatuh beberapa pesawat tempur di Timur Tengah. Tak hanya unggul, F 16I Sufa memiliki teknologi eksklusif dan kelebihan yang tidak dimiliki jet tempur lainnya.
Dan yang menakjubkan dari jet tempur F 16I Sufa adalah Compliant Fuel Tank (CFT). Tak hanya CFT, jet tempur F 16I Sufa memiliki sistem bernama Elisra SPS 3000.
Perlu dicatat bahwa Elisra SPS 3000 terletak di antara dua CFT pesawat tempur F 16I Sufa yang berfungsi sebagai serangan dan memberikan kualitas pesawat tempur F 16I Sufa dalam menunggu dan serangan elektronik.
Kokpit F-16I Sufa dirancang dengan kursi tandem untuk pilot dan navigator pembom. Tujuannya agar F 16I Sufa bisa berperan ganda.
Seperti serangan darat serta pertempuran udara yang semuanya mampu dilakukan oleh pesawat tempur F-16I Sufa. Untuk memenuhi peran multifungsi tersebut, pesawat tempur F 16I Sufa juga dilengkapi radar tercanggih di kelasnya.
Bagian radar dari pesawat tempur F-16I Sufa dilengkapi dengan radar multi-mode AN/APG-68(V)9. Namun, F 16I Sufa multiradar AN/APG-68 (V) 9 diketahui belum memiliki teknologi AESA.
Artikel Terkait
KRI RE Martadinata 331 TNI AL Masuk Task Group Kapal Perang Tercanggih Ditemani Destroyer yang Ditakuti China
KRI SIM 367 TNI AL Ternyata Pernah Menjadi Fregat Pride Tercanggih di Eropa Selatan: Bukan Kelas Bergamini
Dibalik Kegagahannya, KRI Bima Suci Ternyata Menyimpan Cerita Mencekam yang Bisa Berujung Petaka Bagi TNI AL
Tak Salah Pilih, Indonesia Ikut Andil dalam Pengembangan KF-21 Boramae yang Punya Nilai Strategis di ASEAN
Tak Ingin Dianggap Remeh India, Pakistan Pamerkan UAV Tempur Akinci yang Disebut Jauh Lebih Unggul
Yuk Intip Penjaga Pangkalan Kapal Perang TNI AL yang Sanggup Tangkis Berbagai Ancaman Serangan Udara
Siapa Sangka, KRI Escolar 871 yang Angkut VVIP Presiden Jokowi ke IKN Pernah Tempel Ketat Kapal Induk AS
Harumkan Nama Indonesia, Prajurit KRI SIM 367 TNI AL Sukses Raih Kualifikasi Emas dengan Senapan Serbu G36
Wow! Hercules TNI AU Lakukan Misi yang Persis Seperti di PUBG, Bisa Diterapkan di Natuna Utara Saat Darurat