Teknologi radar AN/APG-68(V)9 terintegrasi dengan pemetaan tanah aperture sintetik beresolusi tinggi dan pelacakan medan. Artinya, jet tempur F 16I Sufa memiliki sistem yang dapat memetakan kondisi darat dan target serangan.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika jet tempur F 16I Sufa banyak digunakan untuk misi serangan darat di Timur Tengah. Mesin jet tempur F 16I Sufa kini dilengkapi dengan tipe Pratt and Whitney F100-PW-229.
Ternyata kendaraan tersebut dibekali mesin canggih (IPE) dari jet tempur F 16I Sufa. Dengan demikian, pesawat F 16I Sufa mencapai berat lepas landas maksimum 23,5 ton.
Dari beberapa karakteristik tersebut, pesawat tempur F 16I Sufa memiliki kill rate yang tinggi. Kill rate yang tinggi tersebut terbukti berhasil menyerang target darat dan udara. Inilah mengapa jet tempur F 16I Sufa lebih unggul dari Falcon Indonesia.***
Artikel Terkait
KRI RE Martadinata 331 TNI AL Masuk Task Group Kapal Perang Tercanggih Ditemani Destroyer yang Ditakuti China
KRI SIM 367 TNI AL Ternyata Pernah Menjadi Fregat Pride Tercanggih di Eropa Selatan: Bukan Kelas Bergamini
Dibalik Kegagahannya, KRI Bima Suci Ternyata Menyimpan Cerita Mencekam yang Bisa Berujung Petaka Bagi TNI AL
Tak Salah Pilih, Indonesia Ikut Andil dalam Pengembangan KF-21 Boramae yang Punya Nilai Strategis di ASEAN
Tak Ingin Dianggap Remeh India, Pakistan Pamerkan UAV Tempur Akinci yang Disebut Jauh Lebih Unggul
Yuk Intip Penjaga Pangkalan Kapal Perang TNI AL yang Sanggup Tangkis Berbagai Ancaman Serangan Udara
Siapa Sangka, KRI Escolar 871 yang Angkut VVIP Presiden Jokowi ke IKN Pernah Tempel Ketat Kapal Induk AS
Harumkan Nama Indonesia, Prajurit KRI SIM 367 TNI AL Sukses Raih Kualifikasi Emas dengan Senapan Serbu G36
Wow! Hercules TNI AU Lakukan Misi yang Persis Seperti di PUBG, Bisa Diterapkan di Natuna Utara Saat Darurat