Menurut laporan, amunisi yang dijatuhkan para pejuang adalah bom udara FAB-250 berdasarkan intensitas ledakan.
Su-35 adalah pesawat tempur multi-peran 4,5. Generasi dan salah satu pesawat tempur tercanggih di Rusia. Sedangkan FAB-250 adalah bom cluster berdaya ledak tinggi era Soviet.
Menipisnya persediaan amunisi berpemandu presisi Rusia telah memaksa militer Rusia untuk sangat bergantung pada bom yang tidak berpemandu.
Intelijen Ukraina memperkirakan bahwa Rusia telah menembakkan 55 persen dari total persenjataan misilnya.
Menurut Staf Umum Ukraina, sebelum dimulainya operasi militer Rusia pada 24 Februari, Rusia memiliki 900 rudal Iskander-M, 500 kaliber, dan 440 KH-101.
Setelah delapan bulan beroperasi, persediaan rudal diperkirakan turun menjadi sekitar 100 Iskander dan lebih dari 200 rudal KH-101.
Keadaan kemampuan panduan presisi yang suram ini telah memaksa Angkatan Udara Rusia (RAF) untuk menggunakan pesawat tempur canggih generasi 4,5 dengan cara yang sangat ketinggalan jaman.
Seperti menerbangkannya dalam jangkauan MANPADS untuk menyerang target darat dengan bom lama. Analis militer Vijender K. Thakur menekankan bahwa Rusia memprioritaskan keterjangkauan daripada efisiensi dalam sistem persenjataannya.
Sistem senjata berbiaya rendah meningkatkan kemampuan Rusia untuk menyerap kerugian saat melawan musuh seperti Ukraina dalam konflik yang berkepanjangan.
Menurut Thakur, Su-35 adalah pesawat tempur serang udara-ke-permukaan yang mumpuni dengan kemampuan seperti fusi sensor dan kemampuan manuver yang sangat baik.
Su-35 memiliki sensor MAW untuk mendeteksi peluncuran MANPAD, suar otomatis, dan sensor Khibiny Electronic Warfare (EW) yang dipasang di ujung sayap untuk menghindari rudal yang masuk.
Suar membingungkan sensor inframerah rudal anti-pesawat, yang digunakan untuk panduan. Kapsul Khibiny EW dirancang untuk mendeteksi misil pertahanan udara dan emisi radar serta menipu para pencari aktif misil yang masuk.
Artikel Terkait
Aukus Bikin China Naik Pitam Terkait Kapal Selam Bertenaga Nuklir Australia, Begini Respon Indonesia
KRI RE Martadinata 331 TNI AL Masuk Task Group Kapal Perang Tercanggih Ditemani Destroyer yang Ditakuti China
MBT K1A2 Terbukti Unggul Secara Kualitas Dibanding PT-91M Pendekar Malaysia, Setara Leopard 2RI Indonesia
KRI SIM 367 TNI AL Ternyata Pernah Menjadi Fregat Pride Tercanggih di Eropa Selatan: Bukan Kelas Bergamini
Dibalik Kegagahannya, KRI Bima Suci Ternyata Menyimpan Cerita Mencekam yang Bisa Berujung Petaka Bagi TNI AL
Ini Dia Spesifikasi Tempur MBT Leopard Jerman, Benarkah Lebih Tangguh dari Tank Harimau Indonesia?
Yuk Intip Penjaga Pangkalan Kapal Perang TNI AL yang Sanggup Tangkis Berbagai Ancaman Serangan Udara
Harumkan Nama Indonesia, Prajurit KRI SIM 367 TNI AL Sukses Raih Kualifikasi Emas dengan Senapan Serbu G36
Wow! Hercules TNI AU Lakukan Misi yang Persis Seperti di PUBG, Bisa Diterapkan di Natuna Utara Saat Darurat