Laros Media - Belakangan ini, pakar keamanan siber yang berasal dari Inggris menyebutkan bahwa browser milik perusahaan Google, 'Google Chrome' mengambil beberapa informasi prbadi milik pengguna tanpa disadari.
Pengguna browser Google Chrome diperingati untuk segera menghapus aplikasi pencarian tersebut.
Selebihnya, beberapa media melaporkan bahwa data-data tersebut sangat lah berisiko terutama pada pengguna Android.
Baca Juga: Hindari Hal Ini Jika Sedang Haid Menurut dr Obgyn Konsultan Fetomaternal, Wanita Harus Tau
Dilansir Laros Media menurut laporan Forbes, data-data di HP pengguna Android dilaporkan berisiko diteruskan ke perusahaan pihak ketiga tanpa disadari oleh pengguna.
Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel berjudul Pengguna Android Diminta Hapus Browser Google Chrome, Data HP Berisiko Diteruskan ke Pihak Ketiga yang telah tayang pada Kanal Pikiran-Rakyat.
Peringatan menghapus Google Chrome itu muncul ketika Facebook dituduh menambang data pribadi penting orang-orang yang menggunakan data akselerometer sebagai sarana untuk menentukan lokasi dan secara diam-diam melacak pengguna aplikasi atau memantau aktivitas.
Baca Juga: Cara Download Video Youtube Gratis Dengan Mudah Melalui Ponsel
Informasi penghapusan Google Chrome itu disampaikan oleh pakar keamanan siber Zak Doffman.
"Ketika Facebook mengumpulkan informasi ini untuk dirinya sendiri, Chrome dengan senang hati mengumpulkannya untuk orang lain, pada dasarnya memungkinkan informasi yang sangat sensitif tentang setiap aktivitas Anda, setiap perilaku Anda," kata Zak Doffman, dikutip dari The Sun, Selasa, 9 November 2021.
Dia menjelaskan berdasarkan penelitian telah diungkap bagaimana browser memungkinkan situs web seluler untuk memanfaatkan sensor gerak perangkat.
Di HP keluaran Apple memang menonaktifkan akses sensor gerak ke default.
Baca Juga: Resmi: Xiaomi 11T Meluncur di Pasar Indonesia Mulai Malam Ini, Berikut Spesifikasi dan Harga
Namun, pengguna Android tidak hanya mengizinkan akses sensor gerak, tetapi juga memberi tahu pengguna bahwa pengaturan "disarankan" untuk tetap diaktifkan, kata Doffman.
Artikel Terkait
Perusahaan Facebook Mengganti Nama Menjadi Meta, Program Baru 'Metaverse' diperkenalkan Mark Zuckerberg
Xiaomi Redmi Note 11 dan 11 Pro Hadir Dengan Harga Kisaran Rp 2 Jutaan, Berikut Spesifikasi dan Fiturnya
Suar Matahari Besar Meletus, Menurut Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkas AS: Dapat Mengganggu Satelit Komunikasi
Memulai Peluang Bisnis Bidang IT untuk Menghasilkan Keuntungan
Cara Mudah Agar Video Masuk FYP di Tiktok, Tentukan Niche dan Target Penonton Agar Cepat Viral
Link Download Aplikasi Tempo, Editor Video Pengantin Viral yang Dapat Kalian Gunakan Secara Gratis dan Mudah
Kode Redeem Free Fire Terbaru 2 November 2021, Dapatkan Rewar Secara Cuma-cuma Saat Event Halloween
Spesifikasi HP Realme C21 Cocok Untuk Gamers Dibekali Chipset HelioG35 HyperEngine
Resmi: Xiaomi 11T Meluncur di Pasar Indonesia Mulai Malam Ini, Berikut Spesifikasi dan Harga
Cara Download Video Youtube Gratis Dengan Mudah Melalui Ponsel