Berikut ini aturan untuk musafir yang boleh meninggalkan puasa wajib, kamu harus tahu sebelum ramadhan 2023

Laros Media - Musafir adalah orang yang berpergian ke suatu tempat dalam untuk tujuan tertentu.

Seorang musafir dalam islam mempunyai ketentuan sendiri dalam melaksanakan ibadah, contohnya puasa ramadhan.

Aturan untuk musafir dalam puasa ini diatur dalam Q.S Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi, “…Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu”.

Dalil selanjutnya yang punya arti sama yaitu, "Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla meringankan setengah shalat untuk musafir dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil dan menyusui." (HR. An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad).

Dalam kedua penjelas tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang musafir diberikan keringanan untuk meninggalkan puasa ramadhan. tetapi tetap diwajibkan untuk mengqadha puasa di kemudian hari.

Baca Juga: Pasutri Wajib Tahu Nih! Hukum Berhubungan Intim di Awal Puasa Ramadhan, Apakah Boleh?

Lalu bagaimana aturan untuk musafir yang boleh meninggalkan puasa ramadhan? Simak penjelasan berikut ini.

1. Menempuh jarak 80 km

Berdasarkan banyak ulama fiqih yang mengikuti madzhab Syafi'i bahwa seorang musafir diperbolehkan untuk mengqadha puasa jika melakukan perjalanan lebih dari 80 km.

Sedangkan untuk musafir yang melakukan perjalanan kurang dari 80 km maka tetap diwajibkan untuk berpuasa.

2. Bukan perjalanan menuju kemaksiatan

Pada poin selanjutnya yang dilihat adalah tujuannya. Jika tujuan perjalanan musafir tersebut kemaksiatan maka haram baginya meninggalkan puasa.

Tapi jika perjalanan tersebut diniatkan untuk mencari rejeki, atau membantu orang lain maka diperbolehkan baginya untuk mengqadha puasa ramadhan.

Baca Juga: Pasutri Wajib Banget Tahu! 5 Aturan Berhubungan Intim di Bulan Ramadhan Supaya Lebih Berkah