Sederet Pertanyaan Seputar Wanita Haid dan Nifas yang Tidak Melaksanakan Ibadah Puasa Wajib di Bulan Ramadhan?

Laros Media – Banyak hal seputar puasa wajib di bulan Ramadhan yang harus kita telisik lebih lanjut untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik.

Salah satunya, perihal kewajiban puasa di bulan Ramadhan bagi wanita haid dan nifas yang tentunya masih menimbulkan beberapa pertanyaan bagi kalangan wanita khususnya.

Bagaimana hukum puasa di bulan Ramadhan bagi wanita haid dan nifas. Apa yang harus dilakukan oleh wanita haid dan nifas saat bulan Ramadhan.

Dikutip Laros Media pada buku ‘Tata Cara Puasa Wanita’ karya Muhammad Utsman Al-Khasyt, berikut sederet pertanyaan seputar wanita haid dan nifas di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Surat At Takasur Ayat 1-8 Lengkap dengan Arti dan Terjemahanya, Mengenai Larangan Bermegah-megahan!

Apakah kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan bagi wanita haid dan nifas menjadi gugur?

Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a. bagi wanita haid dan nifas, kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan menjadi gugur, bahkan tidak sah jika mereka tetap menjalankan.

‘saat mengalami haid di masa Rasulullah dahulu, kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat.’

Dengan demikian, jelaslah jika wanita yang tengah mengalami haid atau nifas maka haram baginya untuk menjalankan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan.

Sebagai gantinya, wanita haid dan nifas harus mengqadha puasa sebanyak hari puasa yang mereka tinggalkan.

Mengqadha puasa dilakukan pada hari yang diperbolehkan, yaitu hari yang di dalamnya tidak termasuk waktu dilarang untuk seseorang berpuasa.

Kedua, pada hari yang di dalamnya tidak diwajibkan seseorang menunaikan ibadah puasa.

Apakah mandi wajib setelah darah haid atau nifas berhenti, termasuk syarat sah puasa?

Mengacu kepada hadis Nabi dari ‘Aisyah yang diriwayatkan Bukhari-Muslim mengenai hal satu ini.