Surah Al-Ma'un ‘Pemberian Bantuan’ Arab, Terjemahan, Tafsir Ringkas Mudah Dipahami

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 11:30 WIB
Surah Al-Ma'un ‘Pemberian Bantuan’ Arab, Terjemahan, Tafsir Ringkas Mudah Dipahami
Surah Al-Ma'un ‘Pemberian Bantuan’ Arab, Terjemahan, Tafsir Ringkas Mudah Dipahami

Laros Media – Surah Al-Ma'un merupakan salah satu surah dalam Al-Quran yang terdiri atas tujuh ayat.

Surah ke-107 ini mengandung makna ‘Pemberian Bantuan’. Surah Al-Ma'un menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang mendustakan Islam dan hari Pembalasan di akhirat.

Surah Al-Ma'un menjelaskan bahwa orang yang demikian itu adalah orang yang mendustakan dan menghardik anak yatim.

Dikutip Laros Media pada buku ‘Tafsir Al-Fatihah dan Juz ‘Amma’ karya Muhammad Chirzin, berikut tafsir Surah Al-Ma'un.

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ ١ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ ٢ وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ ٣

  1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
  2. Itulah orang yang menghardik anak yatim
  3. dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin.

Tiga ayat pertama Surah Al-Maa’un menerangkan tentang orang yang suka mendustakan masalah-masalah agama.

Padahal apa yang orang-orang itu dustakan sudah terdapat dalil-dalilnya yang sudah jelas dan benar.

Orang-orang yang demikian memiliki ciri-ciri: orang-orang yang tidak percaya akan kebenaran agama Allah ialah orang yang menolak dan menghardik anak yatim.

Jika orang-orang tersebut menemui anak yatim yang meminta kepadanya, ia akan bersikap angkuh dan takabur.

Selain itu, ia juga tidak menganjurkan orang lain untuk memberi makan kepada anak yatim. Ia pun tidak ingin memberi makan kepada anak yatim dan kaum fakir.

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ ٤ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ ٥

  1. Celakalah orang-orang yang melaksanakan shalat,
  2. (yaitu) yang lalai terhadap sholatnya,

Ciri kedua adalah orang-orang yang lalai terhadap sholatnya. Orang-orang yang mendustakan agama hanya melakukan sholat dengan gerak fisiknya saja.

Orang-orang yang demikian hanya sholat dengan gerakan-gerakannya saja, tanpa membekas ke dalam jiwa dan tidak membuahkan hasil dari tujuan sholat.

Hati orang yang melakukan sholat dengan cara yang demikian akan kosong dan tidak menghayati apa yang diucapkan mulutnya.

Halaman:

Editor: Fajri Wildana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X