Bagaimana Islam Memandang Wanita yang Melakukan Ziarah Kubur Menjelang Datangnya Bulan Ramadhan?

Laros Media – Salah satu tradisi masyarakat Indonesia menjelang bulan Ramadhan adalah melakukan ziarah kubur.

Tradisi ini tidak hanya dilakukan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, tapi juga dilakukan selepas melakukan sholat Ied di Hari Raya Idul Fitri.

Lalu bagaimana Islam memandang satu hal ini, khususnya bagi kalangan wanita yang juga ikut terlibat dalam hal ini?

Dikutip Laros Media pada buku ‘Fikih Muslimah Praktis’ karya Hafidz Muftisany, berikut penjelasan para ulama mengenai wanita yang melakukan ziarah kubur.

Di Arab Saudi, kaum wanita dilarang keras memasuki area pemakaman walaupun yang dimakamkan adalah salah seorang dari sanak keluarga mereka sendiri.

Baca Juga: Benarkah Perempuan Diperbolehkan untuk Tidak Melaksanakan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, Ini Penjelasannya

Kaum wanita di Arab Saudi hanya diperbolehkan berada di area luar pemakaman. Sangat dilarang keras untuk kaum wanita masuk ke dalam area ini.

Mengenai hal ini, beberapa ulama memiliki pandangan yang berbeda-beda. Ada yang mengharamkannya secara mutlak dan ada yang mengharamkan dengan syarat.

Selain itu, ada pula ulama yang memandang makruh bagi wanita yang melakukan ziarah kubur. Tetapi ada pula ulama yang membolehkan ziarah kubur bagi wanita.

Ziarah Kubur Haram Bagi Wanita

Ulama yang mengharamkan ziarah kubur bagi kaum wanita adalah ulama-ulama dari mazhab Hambali, yang juga diterapkan di Arab Saudi.

Pengharaman ini dilakukan berdasarkan hadis Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a.

Nabi bersabda, ‘Rasulullah melaknat wanita yang menziarahi kubur dan menjadikannya masjid, dan memberikan penerangan di atasnya.’ (HR. Abu Daud).

Ada pula hadis Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ‘Bahwa Nabi Saw. telah melaknat wanita yang berziarah kubur’ (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).