Bukan Hari Ini! Sosok Abuya Muhtadi Cidahu Yang Tetapkan Awal Ramadhan pada Jumat 24 Maret 2023

- Kamis, 23 Maret 2023 | 19:54 WIB
Bukan Hari Ini! Sosok Abuya Muhtadi Cidahu Yang Tetapkan Awal Ramadhan pada Jumat 24 Maret 2023
Bukan Hari Ini! Sosok Abuya Muhtadi Cidahu Yang Tetapkan Awal Ramadhan pada Jumat 24 Maret 2023

Laros Media – Berbeda dengan Kemenag RI, Abuya Muhtadi Cidahu menetapkan awal bulan Ramadhan pada Jumat, 24 Maret 2023.

Berlainan dengan Abuya Muhtadi Cidahu, Kemenag RI menetapkan awal bulan Ramadhan sehari lebih awal, yakni pada Kamis, 23 Maret 2023.

Siapakah sosok Abuya Muhtadi Cidahu yang menetapkan awal Ramadhan berbeda dengan yang ditetapkan oleh Kemenag RI?

Dilansir Laros Media pada wikipedia, sosok Abuya Muhtadi merupakan seorang pemimpin salah satu pondok pesantren Roudotul Ulum Cidahu di Pandeglang, Banten.

Haji Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani atau yang lebih akrab disapa Abuya Muhtadi merupakan sosok ulama yang terkenal akan karismanya.

Baca Juga: Ingin Khatam Al Quran dalam Sebulan? Coba lakukan Tips Ini Dijamin Khatam 5 Kali Selama Bulan Ramadhan

Abuya Muhtadi juga seorang Mufti Syafi’iyyah yang lahir pada 26 Desember 1953. Abuya Muhtadi merupakan putra dari pendiri pondok pesantren Roudotul Ulum Cidahu.

Ayahnya bernama Abuya Muhammad Dimyathi bin Muhammad Amin al Bantani, sedangkan ibunya bernama Nyai Hajjah Asma binti K.H. Abdul al-Makky.

Abuya Muhtadi lahir di Kampung Cidahu, Desa Tanagara, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang Banten.

Sebagai seorang ulama, pendidikan agama Abuya Muhtadi diperoleh dari ibunya. Hal ini terjadi semasa menempuh pendidikan Sekolah Rakyat Tanagara.

Sebab pada masa Abuya Muhtadi menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat, ayahnya masih melakukan Siyahan atau berkelana kebeberapa pondok pesantren di Nusantara.

Siyayah tersebut dilakukan untuk bertabaruk dan menjalin hubungan silaturahmi pada para ulama sepuh di sana.

Selepas menuntaskan pendidikannya di Sekolah rakyat pada tahun 1965 ia mulai ikut bersama dengan ayahnya melakukan Siyahan selama sepuluh tahun lamanya.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun tersebut, Abuya Muhtadi menerima bimbingan ilmu agama dan dicurahi lautan ilmu dari sang ayah.

Halaman:

Editor: Fajri Wildana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X