Contoh Teks Kultum Ramadhan Singkat 7 Menit Dengan Materi Menumbuhkan Sifat Qanaah dalam Kehidupan

Laros Media - Berikut Contoh Kultum Ramadhan singkat 7 menit tentang menumbuhkan sifat qanaah dalam kehidupan. 

Tema Kultum Ramadhan edisi kali ini mengandung pesan kepada umat muslim untuk senantiasa bersifat Qanaah

Pasalnya sifat qanaah merupakan salah satu sifat yang sangat dicintai oleh Allah SWT di kehidupan.

Baca Juga: Dalam Momentum Ramadhan Menggerus Sikap Intoleran, Berikut Penjelasan Dan Pengertian Dalam Al-Quran

Dilansir Laros Media dari laman KhotbahJumat.com, berikut ini contoh naskah kultum Ramadhan tema menumbuhkan sifat qanaah dalam kehidupan, ditulis oleh Nur Fitri Hadi, MA.

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن، أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin yang dirahmati Allah,

Segala puji bagi Allah yang mempertemukan kita di tempat yang mulia ini dalam rangka menaati-Nya. Melakukan ibadah kemudian diikuti ibadah lainnya. Tentu ini adalah suatu keutamaan. Ditambah lagi dilakukan di bulan yang utama pula. Mudah-mudahan Allah Ta’ala menerima amalan kita dalam Ramadhan yang kita tempuh ini.

Kemudian kita juga bersyukur kepada Allah yang memberi taufik kepada kita untuk mengisi shaf-shaf masjid di setengah bulan Ramadhan ini. Karena kita lihat banyak orang mulai meninggalkan masjid. Mereka memenuhi jalan, kafe, mall, dan lain-lain. Mulai melupakan keutamaan bulan Ramadhan yang kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

“Sesungguhnya siapa saja yang shalat (fardhu yaitu Isya’ dan Shubuh, pen.) bersama imam hingga imam itu selesai, maka ia dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk (semalam penuh).” (HR. Tirmidzi).