Habib Husein Jafar Sebut Anak Boleh Melawan Orangtua dengan Alasan Tertentu, Ini Ciri-cirinya

LAROS MEDIA - Hukum islam soal boleh melawan orang tua menurut Habib Husein Ja'far Al-Hadar di podcast Musuh Masyarakat.

Podcast Musuh Masyarakat yang digawangi Coki Muslim di platform Noice memang kerap membahas judul-judul yang tabu, terutama salah satu judul mereka yang berjudul ‘Kita Boleh Melawan Orang Tua’.

Meskipun mengandung kontroversial namun yang dimaksud kita boleh melawan orang tua  adalah ketika kita sebagai anak berbeda pendapat dengan orang tua, berikut penjelasannya.

Baca Juga: Syakir Daulay Dirumorkan Lamaran dengan Kekeyi, Habib Perbolehkan Asal Bisa Lakukan Hal Ini

Dimulai dari Coki Pardede dan Tretan Muslim menuturkan tentang keresahan anak-anak dari orang tua yang suka mengatakan kalimat seperti durhaka, hidup anak tidak akan berkah jika melawan orang tua.

Menurut penuturan Habib Ja'far  ada kisah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Sa'ad bin Abi Waqqash yang marah pada ibunya karena dirinya yang berpindah agama ke muslim. 

Sang ibu menolak makan dan minum selama anaknya Sa'ad bin Abi Waqqash masih menjadi muslim.

Baca Juga: Nikita Mirzani Ditangkap, Habib Rizieq Shihab Bebas - Netizen: Keduanya Problematik People

Sa'ad bin Abi Waqqash mencoba berusaha terus membujuk dan memberi pengertian sang ibu untuk makan namun tetap sang ibu menolak. Sampai dibujuk masih tidak mau.

“Akhirnya Sa'ad bin Abi Waqqash mengatakan ‘ini sudah urusan iman. Saya sudah bujuk dan menjelaskan tapi kalo ibu tetap maksa yasudah kita jalan sendiri-sendiri’. Akhirnya sang ibu mu terbuka pikiranya lalu mau makan” Tutur Habib Ja'far di Podcast Musuh Masyarakat.

Akhirnya turunlah ayat yang mengatakan kita dengan orang tua itu adalah berbakti bukan taat dalam islam. 

Bedanya adalah jika taat artinya tunduk secara mutlak. Ketaatan semata-mata hanya Tuhan dan Rasulnya saja dalam islam. 

Baca Juga: Profil Habib Husein Ja’far Al-Haddar, Pendakwah Kaum Milenial yang Tersesat

“Dengan orang tua harus berbuat baik saja artinya yang baik diambil, yang tidak baik ditolak tapi ditolaknya dengan cara terbaik yang bisa dilakukan. Jika akhirnya harus pecah kongsi ya sudah jalan masing-masing tapi harus tetap menjaga hubungan terbaik” lanjut Habib Ja'far.