Apakah Benar Mitos Kesialan di Bulan Safar? Ini Dia Menurut Islam

Laros Media - Mitos kesialan di Bulan Safar banyak diketahui secara umum, banyak orang beranggapan dan bahkan ada yang percaya pada bulan Safar akan terjadi kesialan yang luar biasa dan akan ada cobaan yang lebih besar dari bulan-bulan lainnya.

Dalam hal ini Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan, bulan Safar dan bulan-bulan lainnya tidak ada bedanya sama sekali dan tidak ada mitos kesialan didalamnya.

Menurutnya, seperti di bulan-bulan yang berbeda, di bulan Safar bisa terjadi hal-hal yang buruk dan baik tidak terpengaruh oleh mitos kesialan.

Dengan kata lain, tidak boleh lagi menganggap bulan Safar sebagai bulan yang penuh dengan kesialan dan bencana.

Beliau menegaskan:

وَأَمَّا تَخْصِيْصُ الشُّؤْمِ بِزَمَانٍ دُوْنَ زَمَانٍ كَشَهْرِ صَفَرٍ أَوْ غَيْرِهِ فَغَيْرُ صَحِيْحٍ

Artinya, “Adapun mengkhususkan kesialan dengan suatu zaman tertentu bukan zaman yang lain, seperti (mengkhususkan) bulan Safar atau bulan lainnya, maka hal ini tidak benar.”

Baca Juga: 5 Amalan di Bulan Safar Agar Berkah dan Selamat Dunia Akhirat, Salah Satunya Sholawat Mubrom

Baca Juga: Kisah Gus Dur dan Shinta Nuriyah Tunda Malam Pertama Hingga 3 Tahun, Ternyata Ini Sebabnya

Ibnu Rajab tidak membenarkan mitos seperti itu karena semua bulan, usia, dan tahun adalah makhluk Allah swt, di mana kemalangan, bencana, dan bencana dapat terjadi.

Maka sangat tidak logis jika musibah itu hanya dikhususkan pada bulan Safar dan meniadakannya pada bulan-bulan lainnya.

Lebih besar lagi Ibnu Rajab menyatakan, barometer tepat atau tidaknya suatu kejadian tidak lagi dilihat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu.

Menurutnya, selama ini di mana semua orang beriman sibuk dengan kebaikan, maka mitos itu tidak terbukti dan menjadi bulan berkah.

Dan sebaliknya. Ibnu Rajab berkata: