Baim Wong Dikritik karena Ungkap Identitas Anak Penuh Kutu, Begini Ajaran dalam Islam tentang Menutup Aib

- Selasa, 6 September 2022 | 13:00 WIB
Baim Wong dinilai membuka identitas anak yang viral karena rambutnya penuh kutu
Baim Wong dinilai membuka identitas anak yang viral karena rambutnya penuh kutu

Artinya "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan dan aib orang lain dan janganlah kamu menggunjing (ghibah) sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh karena itu, jauhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang."

Baca Juga: Apa itu Islam Kaffah? Berikut Pengertian Arti dan Makna dalam Dua Tafsir Al-Quran

Ayat ini diturunkan setelah ada pergunjingan terhadap sahabat Rasul, Salman al-Farisi yang tidur mendengkur setelah makan.

Hal itu menunjukkan bahwa aib sekecil apa pun, tidak dibenarkan untuk disebarkan kepada orang lain yang dapat melukai perasaan orang yang dibicarakan.

Dalam sebuah hadits, yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah saw pernah berkata

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

Artinya “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”

Baca Juga: Apakah Kuliner dengan Label Setan, Iblis, Pocong Jadi Haram? Berikut Penjelasan Buya Yahya Dalam Hukum Islam

Rasulullah melarang dengan tegas umatnya untuk mengumbar aib orang lain sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan dalam Bukhari

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا إِخْوَانًا  

Artinya “Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara.”

Dalam HR Muslim, Rasulullah bersabda

وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا, سَتَرَهُ اَللَّهُ فِي اَلدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ  

Artinya “Barang siapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.”

Demikian ajaran hukum Islam dalam menyikapi aib orang lain.***

Halaman:

Editor: Fabby Nidufias D

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X