Cerdasnya, Ternyata Begini Cara Licik Rafael Alun Sembunyikan Harta Kekayaannya, KPK aja Lolos!

Laros Media - Diketahui bahwa Rafael Alun diduga memiliki kekayaan berupa mobil Jeep Rubicon yang sering dipamerkan oleh Mario Dandy di media sosial.

Namun setelah dilakukan penelusuran, mobil Rubicon tersebut terdaftar atas nama Ahmad Saefudin, seorang warga Mampang, Jakarta Selatan yang bekerja sebagai petugas kebersihan atau cleaning service.

Rafael Alun Trisambodo diduga menggunakan cara licik untuk menyembunyikan kekayaannya, termasuk menggunakan nama orang lain atau "nominee" sebagai pengelabuan.

Baca Juga: Isu David Lecehkan Pacar Mario Dandy Makin Santer Diberitakan, Begini Tanggapan Keluarga

Bahkan, ia dikabarkan menggunakan nama petugas cleaning service atau kebersihan.

Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, menyebutkan bahwa ada beberapa modus yang digunakan untuk menyembunyikan harta yang berasal dari tindak pidana agar tidak dicuriga.

Salah satunya adalah dengan menggunakan identitas palsu atau orang lain.

Baca Juga: Biadab! Mario Dandy Tendang Kepala David Sambil Selebrasi Cetak Gol, Teriak FREE KICK!

"Memang modus prilaku korupsi yang selalu terjadi adalah mengaburkan kepemilikan harta kekayaan dengan menggunakan nomine, bahkan identitas palsu," ungkap Ivan Yustiavandana, Jumat (3/3/2023).

Menurutnya, cara ini, lazim dilakukan koruptor agar harta kekayaannya dari cara tidak legal tidak terlacak oleh penegak hukum.

"Dengan maksud membuat kepemilikan harta seolah-olah milik orang lain namun sebenarnya dia adalah Benefial Ownership (BO) dari harta kekayaan tersebut," ungkapnya.

Baca Juga: Belum banyak yang tau, Ternyata Status Mobil Rubicon Milik Mario Dandy nggak jelas Lho! Begini keterangan KPK

Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengatakan ayah Mario Dandy Satriyo itu diduga menggunakan banyak nomine untuk menyembunyikan harta kekayaannya. Ia juga mengatakan bahwa besaran harta kekayaan yang Rafael yang memakai nama orang lain sangat besar nilainya.

"Gede-lah (nilainya). Beberapa yang saya tahu itu terkait nama orang," ujar Pahala Nainggolan di Gedung KPK, Jakarta.