Wah Parah! Saat Rapat DPR, Anggota Fraksi PDIP Tidak Dapat Membedakan KRL dan KAJJ

Laros Media - Anggota DPR Komisi VI Fraksi PDIP Evita Nursanty memberikan statement yang salah saat rapat DPR dengan PT. KAI.

Pembahasan rapat kali ini fokus pada dengar pendapat terkait impor kereta listrik (KRL) dari Jepang oleh PT. KCI.

Makna yang tersirat dari statemen Evita Nursanty yakni tidak dapat membedakan jenis KRL dengan KAJJ.

Evita mempertanyakan urgensi dari rencana impor KRL bekas dari Jepang yang akan dilakukan oleh PT. KCI.

Baca Juga: Parah! Niat Viralin Cewe Tiduran di Kursi KRL, Orang Ini Justru Kena Semprot Hujatan Netizen

Menurut pemahaman Evita, lonjakan penumpang terjadi saat lebaran dan tahun baru saja, sehingga tanpa impor kereta tidak akan terjadi chaos

“Kita kan biasanya chaos di saat tahun baru dan lebaran. Ini kan udah lewat semua dari dua waktu tersebut. Apakah ini memang jadi suatu urgensi yang kalau kita tidak impor akan ada chaos? itu menjadi pertanyaan bagi saya,” ujar Evita saat Rapat DPR yang disiarkan live di kanal Youtube DPR.

Video statement Evita tersebut akhirnya ramai dibicarakan publik di twitter, dan banyak yang kontra terhadap statement politikus PDIP tersebut.

Publik menilai bahwa Evita sedang membicarakan tentang KAJJ (Kereta Api Jarak Jauh) karena berkaitan dengan lonjakan penumpang saat lebaran dan tahun baru, sedangkan yang dibahas dalam rapat adalah impor KRL (Kereta Rel Listrik) dari Jepang oleh PT. KCI.

Berdasarkan kondisi yang sebenarnya, KRL memang sangat membutuhkan tambahan unit untuk mengurai kepadatan penumpang yang menggunakan KRL terutama di jam berangkat dan pulang kantor.

Baca Juga: Viral! Nongkrong Hingga Ketinggalan KRL, Remaja SCBD Tidur di Jalan, Warganet: Lagi Shooting Train to Sudirman

Sedangkan lonjakan penumpang KRL tidak terjadi saat lebaran dan tahun baru karena masyarakat akan menggunakan KAJJ untuk mudik.

Pada media sosial Twitter, sudah sering menunjukkan betapa menumpuknya penumpang yang menggunakan KRL di Jakarta terutama Stasiun Manggarai.

Publik berharap DPR dan PT. KCI dapat segera menemukan solusi untuk mengurai kepadatan penumpang.