Pacar Brigadir J Menangis, 3 Tahun di Jakarta Gak Ketemu, Sekalinya Jumpa

Laros Media - Kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak menangis di acara pemakaman sosok polisi yang dibunuh oleh atasannya sendiri, Irjen Ferdy Sambo.

Di depan jenzah Brigadir J, Vera Simanjuntak menangis pilu. Bahkan, dia tidak kuasa menahan air mata yang jatuh ke pipinya.

"Abang dengarkan bang, walaupun nggak bisa lagi kau dengar ini, tapi aku percaya Tuhan akan sampaikan samamu di sana," kata Vera, seperti dikutip Laros Media dari video di Instagram, @insta_julid, Jumat, 12 Agustus 2022.

Baca Juga: Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Track Record Ferdy Sambo Jadi Pembicaraan

Vera tidak menyangka hubungannya dengan Brigadir J harus berakhir tragis, setelah delapan tahun memadu kasih. Brigadir J harus meregang nyawa setelah ditembak Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.

Tidak hanya itu, Vera juga tak menyangka di pertemuan terakhirnya, dia harus melihat Brigadir J terdiam kaku di peti jenazah. Keduanya, diakui Vera sudah menjalin hubungan jarak jauh lantaran kesibukan Brigadir J sebagai petugas kepolisian.

"Delapan tahun kita bersama ya bang menjalin hubungan. Tiga tahun abang di Jakarta, kita gak pernah jumpa, sekalinya berjumpa (Brigadir J sudah meninggal)," ucap Vera sambil menahan tangis.

Baca Juga: Pembunuhan Brigadir J, 28 Polisi Diduga Langgar Kode Etik Terancam Pidana, Motif Ferdy Sambo Masih Misteri

Di pertemuan terakhirnya, Vera memberikan kado terakhir. Saat Brigadir J masih hidup, Vera sudah memberi tahu hadiah tersebut melalui pesan singkat, WhatsApp (WA).

"Ini ada sedikit kado yang aku janjikan. Aku udah WA dan abang bilang makasih ya dek. Jadi ini aku kasih buat abang bawa," ucapnya dengan pilu.

Ancaman Pembunuhan

Sebelum Brigadir J dikabarkan tewas, Vera Simanjuntak mengaku dihubungi Brigadir J dan mengatakan bahwa dia sedang diancam seseorang untuk dibunuh sehingga Vera menjadi saksi kunci kematian kekasihnya.

Baca Juga: KM 50 Jadi Trending di Twitter usai Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Brigadir J

Hal itu ditungkapkan pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku memiliki rekaman elektronik adanya ancaman pembunuhan. Pihaknya menyebut sebelum tewas Brigadir J sempat menghubungi seseorang sambil menangis lantaran ketakutan.