Sebagaimana yang diketahui, penyelenggaraan pertandingan sepakbola bukan hanya ditentukan oleh keputusan klub, federasi tapi juga pihak lain seperti pemegang hak siar.
Keputusan menggelar pertandingan Arema vs Persebaya ternyata menjadi malapetaka dengan terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Zen Rahmat Sugito atau lebih dikenal sebagai Zen RS, seorang penulis, pandit dan jurnalis Indonesia membeberkan mengapa pertandingan sepakbola sebaiknya tidak digelar malam hari lewat akun Twitter-nya @zenrs yang dikutip Laros Media.
Menurutnya, pertandingan sepakbola memang hanya berlangsung selama 1,5 jam tapi atmosfirnya bisa mencapai lima sampai enam jam.
Baca Juga: Berapa Lama Efek Gas Air Mata yang Dituding Jadi Penyebab Tragedi Kanjuruhan? Begini Jawabannya
Pertandingan yang digelar pukul 20.00, selesai pukul 22.00 akan menyebabkan adanya kerumunan massa di jalanan pada tengah malam. Terlebih pada pertandingan yang bertensi tinggi.
Hal yang perlu mendapat perhatian adalah imbas dari pertandingan. Suporter, aparat dan kapasitas fasilitas kesehatan menjadi terbatas pada malam hari.
Terlebih, kultur sepakbola di Indonesia berbeda dengan negara maju seperti Inggris yang dalam hitungan menit penonton bisa duduk ke kursinya.
Sementara di Indonesia, penonton yang akan menonton pertandingan malam hari, stadion sudah mulai penuh dari jam 2 siang.
Artikel Terkait
Usai Tragedi Mengerikan di Stadion Kanjuruhan Menpora Buat Statement yang Mencengangkan, Netizen 'Ngamuk'
Ikut Berduka atas Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Mesut Ozil Beri Pesan Menyentuh dalam Bahasa Indonesia
3 Keponakan di Bawah Umur Meninggal Akibat Tragedi Kanjuruhan: Siapapun Penembak Gas Air Mata Kalian Pembunuh
Bukan Insiden Kanjuruhan, Inilah Tragedi Sepak Bola Paling Mematikan di Dunia yang Tewaskan 328 Orang
Banyak yang di Bawah Umur, Inilah Daftar Nama Korban Meninggal Dunia Pasca Tragedi Berdarah di Kanjuruhan
Menyisakan Luka yang Mendalam, Berikut 4 Fakta yang Terjadi Pada Tragedi Kanjuruhan yang Menewaskan 182 Orang