Laros Media - Polisi mengatakan korban jiwa dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang bukan karena gas air mata.
Hal itu disampaikan Kabag Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo atas dasar keterangan para ahli, bahwa tidak ada satu pun korban meninggal akibat gas air mata.
"Tidak ada yang menyatakan penyebab kematiannya adalah gas air mata," kata Dedi di Mabes Polri.
Dedi Prasetyo menambahkan, berdasarkan temuan para ahli, tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban jiwa itu dipicu oleh kekurangan oksigen.
Dari 131 korban yang tewas dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, menurut Dedi, korban terbanyak berada di pintu 3, 11, 13 dan 14.
"Terjadi berdesak-desakan terinjak-injak, bertumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen di pada pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini yang jadi korbannya cukup banyak,” katanya.
Dedi menambahkan, pengaruh gas air mata hanya mengiritasi mata, pori-pori dan kulit serta saluran pernapasan seperti terkena sabun.
Dia juga mencatat bahwa reaksi ini akan hilang setelah beberapa saat dan tidak akan menyebabkan efek mematikan.
"Di dalam gas air mata tidak ada toksin atau racun yang menjadi penyebab meninggalnya seseorang," ujarnya.
Dedi juga menjelaskan, gas air mata yang digunakan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya sudah kedaluwarsa.
Artikel Terkait
Misteri Gerbang 13 Stadion Kanjuruhan Tertutup Saat Gas Air Mata Ditembak? Menurut Kesaksian Korban Selamat
Kesaksian Pelatih Arema Di Ruang Ganti Dalam Peristiwa Kerusuhan Kanjuruhan, Roca: Saya Hancur Secara Mental
Kesaksian Mencekam Pemain Persebaya Alami Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Melawan Arema, Diberi Waktu 5 Menit
Instruksi Presiden Buntut Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan, Jokowi: Semuanya Harus Kita Audit Total
Kapolri Ungkap 6 Tersangka Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan, Beberapa Polisi yang Terlibat Ikut Diperiksa
Inilah Kronologis Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Hasil Investigasi, Kapolri Sigit: Ada Besi Melintang di Pintu
Salah Satu Korban Anggota Polisi Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Bripka Andik, Ternyata Santri Pengusaha Tambak
Apakah Benar Bonek Dilarang ke Malang? Klarifikasi Dadang Aremania Terkait Kerusuhan Kanjuruhan di Mata Najwa