LAROS MEDiA - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mendapatkan fakta baru terkait penyelidikan di Stadion Kanjuruhan.
TGIPF menyatakan bahwa sebuah rekaman CCTV yang berdurasi 3 jam lebih di Stadion Kanjuruhan telah dihapus.
Rekaman CCTV yang dihapus tersebut dikatakan berdurasi 3 jam 21 menit yang terletak di lobi utama dan juga area parkir Stadion Kanjuruhan.
Rekaman CCTV yang dihapus tersebut dikatakan menyulitkan TGIPF dalam melakukan penyelidikan di Stadion Kanjuruhan lebih lanjut.
"Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit," kata pihak TGIPF dikutip Laros Media dari PMJ News.
Temuan ini terungkap setelah TGIPF menyerahkan laporan kepa Presiden Joko Widodo pada senin, 17 Oktober 2022.
TGIPF mengatakan bahwa CCTV tersebut merekam pergerakan Barracuda saat melakukan pengiriman tim Persebaya.
"Pergerakan awal rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di Lobby utama dan Area Parkir," ujar pihak TGIPF.
TGIPF juga mengatakan bahwa pihaknya sedang berusaha meminta rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan lengkap ke pihak Kepolisian.
"Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi dan sedang diupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri," tuturnya.
Dari temuan TGIPF, CCTV hanya merekam dengan durasi 1 jam 21 menit dan durasi 3 jam 21 menit selanjutnya dikatakan hilang.
Artikel Terkait
Tragedi Kanjuruhan, Polri: Gas Air Mata Tidak Bersifat Mematikan Menurut Pendapat Para Ahli
Bertambah Satu Orang, Total Korban Meninggal Akibat Tragedi Kanjuruhan Menjadi 132 Orang
Alami Trauma Berat Akibat Tragedi Kanjuruhan di Malang, Pemuda Ini Sudah 11 Hari Tidak Pulang ke Rumah
VIRAL! Ibu Pengaku Penjual Dawet yang Rekam Kesaksian Tragedi Kanjuruhan Minta Maaf! Ternyata Kader Partai?
Mengharukan! Kisah Aremania Ponorogo Menanti 3 Temannya yang Meninggal di Stadion Kanjuruhan Selama 2 Minggu
Prank Satu Indonesia! Rusdi Pemuda Asal Probolinggo Ternyata Cuma Manfaatkan Momen Sedih Tragedi Kanjuruhan
Terkait Tragedi Kanjuruhan, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan akan Diperiksa Polisi Hari Ini