Indonesia Borong 12 Pesawat Tempur Mirage Bekas Qatar, Kemenkeu Setujui Pinjaman Luar Negeri 60,65 Triliun

LAROS MEDIA - Indonesia borong 12 Jet Tempur Mirage Bekas Angkatan Udara Qatar (QEAF).

Pada bulan Februari yang lalu, Indonesia sudah mengakuisisi Jet Tempur Rafale sebanyak 42 unit dengan 6 unit pesawat pertama dan 36 opsi tambahan dan akan menyusul juga sisanya.

Baru-baru ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Indonesia diketahui telah menyetujui pinjaman luar negeri sebesar 3,9 Miliar Dollar AS atau sekitar Rp60,65 Triliun untuk pembelian pesawat Jet Tempur.

Adapun 3 proposal terpisah diajukan guna mempertahankan kemampuan tempur TNI Angkatan Udara (AU) Indonesia.

Baca Juga: Mana Lebih Canggih? Ini Dia Perbandingan Jet Tempur Dassault Rafale vs F-15 EX dengan Spesifikasi Full

Pembiayaan tersebut sudah termasuk pembelian 12 Jet Tempur bermesin tunggal Dassault Mirage 2000-5 bekas Angkatan Udara Qatar.

Kemudian untuk batch ke-2 antara 12 hingga 18 yaitu Jet Tempur multiperan bermesin ganda Dassault Rafale Perancis.

Pada gelombang pertama, terdapat sebanyak 6 Jet Tempur Rafale telah berstatus efektif pada bulan September yang lalu setelah uang muka Rafale dibayarkan dan dana ini diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri.

Terkait armada Jet Tempur bersayap Delta Armada Mirage ini memang sudah dipensiunkan oleh Angkatan Udara Uni Emirat Arab (QEAF) mulai bulan November 2021.

Baca Juga: Fakta Menarik Kapal Induk Rusia, Laksamana Kuznetsov yang Bisa Angkut 24 Pesawat Tempur dan 6 Helikopter

Qatar memensiunkan Jet Tempur Mirage 2000-5 setelah membeli 36 Jet Tempur Rafale melalui kontrak di tahun 2015 dan 2017.

Adapun Jet Tempur Mirage 2000-5 yang akan diakuisisi Indonesia ini terdiri dari 9 varian kursi tunggal dan 3 varian kursi tandem.

Untuk kondisi pesawatnya sendiri, Jet Tempur Mirage 2000-5 dalam kondisi yang sangat baik. Hal tersebut diketahui usai TNI AU mengutus pilotnya untuk menjajal langsung Jet Tempur Mirage 2005 ini di Qatar.

Kedua jenis pesawat ini memang populernya masih berada di bawah F-16 maupun Sukhoi. Namun melihat track recordnya, pesawat buatan Dassault Aviation sudah menyandang predikat Battle Proven selama ikut beroperasi di medan laga.