Kisah Supir Ambulans Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 Dapat Gangguan dari Kuntilanak

Laros Media - Kang Tian, supir ambulans di daerah Bandung, punya banyak cerita misteri selama menjalankan tugasnya. Gangguan gaib dari makhluk astral sudah lazim baginya.

Pengalaman yang paling tidak terlupakan Kang Tian sebagai supir ambulans terjadi kala pandemi Covid-19. Di akhir Februari 2021, Kang Tian diminta menjemput jenazah terinfeksi Covid-19 di rumah sakit swasta di Bandung.

Kang Tian diminta mengantarkan jenazah pasein Covid-19 itu ke Kota Sumedang dari Bandung, sekitar jam 5 sore. Di dalam perjalanan, Kang Tian, sang supir ambulans, mendengar suara tangisan dari dalam peti jenazah.

"Waktu Covid-19 kan jenazah pakai peti. Nah dari dalam peti itu ada suara tangis," katanya seperti di channel YouTube Malam Mencekam.

Baca Juga: Rasuna Said, Pembangkang yang Kampanyekan Hak-Hak Perempuan dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Tidak hanya itu, Kang Tian juga merasakan kalau mobil ambulans yang dibawanya tidak bersahabat untuk dibawa jalan.

Namun, Kang Tian tidak mau menghiraukan suara tersebut. Dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Sumedang.

Hingga sampai di tempat tujuan, Kang Tian juga turut memakamkan peti jenazah pasien Covid-19 itu pada jam 7 malam.

Di zaman Covid-19, pasien yang terinfeksi virus ini memang harus dikubur menggunkaan peti.

Baca Juga: Rasuna Said, Wanita yang Menyelaraskan Agama dan Politik untuk Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Ketika Kang Tian dan beberapa tim turun ke liang lahat untuk mengkebumikan jenazah, mereka dengan jelas mendengar suara tawa dari seorang wanita.

Bahkan, mereka sepakat kalau suara tawa wanita itu berada di samping Kang Tian, yang kebetulan berada di paling ujung.

"Pas masuk ke liang kubur, kok ada suara wanita ketawa. Bukan saya saja yang mendengar, semua orang yang di liang lahat juga mendengar dan merasa ada di dekat saya," ujarnya.

Kang Tian terkejut ketika melihat di sebelahnya. Terlihat sosok wanita yang tertawa dipinggir kubur. Dia mengklaim wanita yang tertawa itu sebagai kuntilanak.