Benarkah Ribuan Pekerja Jadi Tumbal Pembangunan Piala Dunia 2022? Simak Pengusutan Secara Lengkapnya!

- Jumat, 16 September 2022 | 21:00 WIB
Potret stadion Piala Dunia 2022 Qatar Melarang Bir dan Minuman Beralkohol di Stadion, Adakah Kelonggaran?
Potret stadion Piala Dunia 2022 Qatar Melarang Bir dan Minuman Beralkohol di Stadion, Adakah Kelonggaran?

Laros Media - Piala Dunia 2022 akan dimulai pada bulan November hingga Desember tahun ini. Jelang turnamen sepak bola empat tahunan ini, terselip kisah ribuan pekerja yang menjadi tumbal pembangunan stadion Piala Dunia 2022.

Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Mereka ditunjuk sebagai tuan rumah oleh FIFA setelah negara kaya raya ini menggencarkan proyek besar-besaran demi sebuah olahraga bernama sepak bola selama satu dasawarsa terakhir.

Sayangnya, lebih dari 6.500 buruh migran di Qatar meninggal dunia demi proyek pembangunan stadion Piala Dunia 2022.

Berdasarkan dokumen media luar, Guardian yang didapat dariotoritas Qatar dan pihak-pihak kedutaan, mereka berhasil mengumpulkan data kematian 5.927 migran asal India, Bangladesh, Nepal dan Sri Lanka selama 2011-20, ditambah 824 korban jiwa dari Pakistan antara 2010-20.

Baca Juga: Punya Kesaktian Ajian Pelet Jarang Goyang, 7 Weton Ini Bisa Bikin Mantan Gagal Move On: Cek Sekarang!

Dalam dokumen tersebut, Qatar menyebut tingkat kematian itu disebutkan sebagai tragedi dan tidak ada upaya yang dikecualikan untuk mencegah kematian di sana.

Masih dalam dokumen dari otoritas Qatar, para buruh meninggal secara alamiah. Biasanya mengarah pada dugaan cardiac arrest atau gagal jantung, istilah umum yang belum dapat menjelaskan alasan spesifik kematian.

Di satu sisi, kebanyakan angkatan kerja yang direkrut untuk bekerja di sektor konstruksi Qatar sudah lolos uji kesehatan dan usianya relatif muda.

Dalam laporan terpisah pada 2019, Guardian menyorot korelasi antara kematian ratusan pekerja migran setiap tahunnya dengan kondisi panas ekstrem di Qatar.

Baca Juga: Banjir Rezeki! Inilah 7 Weton Wanita Pembawa Hoki Tahun 2022, Bikin Suami Kaya dan Penuh Keberuntungan

Terutama pada musim panas, suhu udara bisa memuncak sampai 45 derajat Celsius selama 10 jam lamanya.

Otoritas Qatar sudah meregulasi, pada jam-jam tertentu pekerja dilarang bekerja di bawah terik matahari langsung.

Namun, Guardian menemukan, di luar jam-jam terlarang pun pekerja masih terpapar panas tinggi yang berisiko.

Studi di Cardiology Journal (2019) mengungkap bahwa kematian ratusan pekerja Nepal sepanjang tahun 2009-17 berkaitan dengan paparan panas matahari.

Halaman:

Editor: Dena Wiliyamansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X