Laros Media - Sabtu, 1 Oktober 2022, Sepak Bola Indonesia dilanda Berita Duka yang datang dari Stadion Kanjuruhan, Malang.
Hal ini tidak lepas kerusuhan hebat usai laga Arema FC vs Persebaya yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Tragedi Kanjuruhan itu dipicu akibat akibat gas air mata saat terjadinya kerusuhan suporter aremania di Stadion Kanjuruhan Malang.
Baca Juga: Langgar Aturan FIFA Gunakan Gas Air Mata, Benarkah Indonesia Terancam Akan Terkena Sanksi dari FIFA?
Hingga artikel ini dirilis, Tragedi Kanjuruhan telah mengakibatkan 174 Orang meninggal dunia dengan 124 orang sudah terindetifikasi
Tragedi Kanjuruhan Rupanya menempati posisi kedua terbesar dalam tragedi terkelam dan paling mematikan sepak bola sepanjang sejarah.
Bencana tragedi sepak bola terbesar di dunia nyatanya terjadi di Benua Amerika Selatan yang tewaskan 328 Orang dan 500 orang luka luka.
Peristiwa itu terjadi saat pertandingan Peru dan Argentina yang dihadiri kurang lebih 53.000 Orang.
Tragedi Terkelam dalam sejarah sepak bola itu terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru, Pada tanggal 24 Mei 1964.
Kronologi kericuhan tersebut bermula dari keputusan wasit, Angel Eduardo Pazos yang menganggap tidak sah gol yang dicetak dari Pemain Peru.
Artikel Terkait
Begini Pertolongan Pertama Jika Terkena Gas Air Mata, Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
Berikut Ini Identitas 2 Polisi yang Tewas Dalam Insiden Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022
Gas Air Mata Diduga Jadi Penyebab Tragedi Nahas di Stadion Kanjuruhan, Ini Kata FIFA Soal 'Senjata' Tersebut
Resep Awet Muda Ririn Dwi Ariyanti Ternyata Memasukkan Sperma ke Salah Satu Bagian Tubuh Ini
Ternyata Ini Manfaat dan Bahaya Memasukkan Sperma ke Wajah Seperti yang Dilakukan Ririn Dwi Ariyanti
Doa Bersama dan Sholat Ghaib Polrestabes Bandung Bersama Bobotoh Persib Untuk Korban Kerusuhan Kanjuruhan
Banyak yang di Bawah Umur, Inilah Daftar Nama Korban Meninggal Dunia Pasca Tragedi Berdarah di Kanjuruhan