Kepala BNPB Sebut Bencana Sumatera Cuma Mencekam di Medsos, Akademisi Angkat Bicara

photo author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 08:30 WIB
Akademisi dan peneliti kebijakan publik, Sulfikar Amir saat menanggapi pernyataan kepala BPBD (Dok. YouTube / ForumkeadilanTV)
Akademisi dan peneliti kebijakan publik, Sulfikar Amir saat menanggapi pernyataan kepala BPBD (Dok. YouTube / ForumkeadilanTV)

Laros Media - Penanganan bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera sempat menjadi sorotan publik. 

Salah satu yang menuai perhatian adalah pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, yang menyebut kondisi bencana di Sumatera “terlihat mencekam hanya di media sosial”.

Ucapan tersebut disampaikan Suharyanto pada akhir November 2025, saat memberikan keterangan terkait dampak banjir di Sumatera. 

Baca Juga: Hujan Masih Turun, Pemulihan Banjir di Sumatera Diperkirakan Lama

Pernyataan itu pun memicu berbagai tanggapan, salah satunya datang dari akademisi dan peneliti kebijakan publik, Sulfikar Amir.

Dalam sebuah podcast yang diunggah di kanal YouTube Forum Keadilan TV pada Senin, 15 Desember 2025, Sulfikar menilai bahwa polemik tersebut berakar dari persoalan mendasar, yakni lemahnya sistem informasi kebencanaan

Menurut Sulfikar, informasi memegang peranan yang sangat penting dalam proses mitigasi dan penanganan bencana. Ia menekankan bahwa ada dua jenis informasi utama yang seharusnya sudah dimiliki dan disampaikan sejak awal.

Baca Juga: Dua Pekan Berlalu, Pascabanjir Sumatera Masih Menyisakan Lumpur Tinggi dan Akses Terputus

Pertama, informasi mengenai apa yang sebenarnya sedang terjadi di lapangan. Kedua, informasi terkait langkah-langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat setelah bencana terjadi.

Namun, ia menilai bahwa pada fase awal bencana, informasi tersebut belum tersampaikan dengan baik kepada publik. 

Bahkan, peringatan dini yang semestinya menjadi bagian penting dari mitigasi bencana juga dinilai belum berjalan optimal.

Baca Juga: Ribuan Kayu Gelondongan Bertanda Kemenhut Terdampar di Pantai Lampung, Kemenhut Tegaskan Bukan Akibat Banjir Sumatera

Sulfikar juga menyoroti kondisi geografis Indonesia yang sangat rentan terhadap bencana alam, mulai dari longsor, banjir, hingga aktivitas gunung berapi. 

Dengan tingkat risiko yang tinggi tersebut, absennya sistem peringatan dini yang memadai dinilai sebagai ironi besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Synta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X