LAROS MEDIA – Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu tragedi memilukan bukan hanya bagi dunia sepakbola melainkan secara nasional.
Pasalnya, Tragedi Kanjuruhan menurut keterangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sudah menewaskan sebanyak 131 orang.
Tragedi Kanjuruhan berawal dari beberapa suporter yang masuk ke lapangan setelah peluit akhir pertandingan Arema vs Persebaya.
Petugas keamanan mencoba memukul mundur mereka serta menembakkan gas air mata ke arah tribun sehingga penonton berlomba keluar stadion. Menurut Menkopolhukam, Mahfud MD, korban Tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh penonton yang berdesakan, terinjak, terhimpit serta sesak nafas.
Arema selaku tuan rumah dinilai tidak bisa mencegah terjadinya tragedi memilukan tersebut.
Terlebih adanya fakta bahwa Stadion Kanjuruhan yang kapasitasnya sebanyak 38 ribu orang malah diisi oleh 42 ribu orang.
Selasa, 4 Oktober 2022, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi pada Arema setelah melakukan investigasi terlebih dahulu.
Berikut tiga putusan Komdis PSSI untuk Arema yang dilansir Laros Media dari pssi.org.
- Dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari homebase Malang yang jaraknya 210 km dari lokasi
- Pemberian sanksi berupa denda sebesar Rp250 juta
- Pengulangan terhadap pelanggaran terkait akan berakibat pada hukuman yang lebih berat.
Baca Juga: Duka Aremania Ini Kehilangan Istri dan Dua Anak Perempuan pada Saat Tragedi Kanjuruhan
Selain pihak klub, Ketua Panitia Pelaksana dan security officer yang bertugas dalam pertandingan Arema vs Persebaya pun dijatuhi hukuman berupa pelaranagn terlibat dalam aktivitas sepakbola seumur hidup.
Selepas sanksi ini diumumkan, warganet memberi reaksi tidak puas. Tidak sedikit yang menilai bahwa hukuman berupa denda terlalu murah dibandingkan dengan ratusan nyawa yang melayang.
Pengguna Twitter dengan akun @kenaghosting_ mengucapkan, “Mending dendanya di atas 500 juta tapi dimasukkan ke kantong keluarga korban daripada denda 250 juta malah masuk ke P$$I.”
Artikel Terkait
Menyikapi Tragedi Kanjuruhan, PSSI Diminta Belajar pada PT KAI, Begini Penjelasannya
Kehilangan Orang Tua Akibat Kerusuhan di Kanjuruhan, M. Alfiansyah Ternyata Bercita-cita Ingin Menjadi Polisi
Mengenang Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Aremania Akan Nyalakan Lilin Selama 7 Hari di Tugu Gajayana
Bak Dapat Firasat, Salah Satu Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Aktif Minta Maaf Layaknya Lebaran
Kesaksian Seseorang Tentang Tragedi Kanjuruhan Malang: Gerbang 13 Seperti Kuburan Massal!
Tragedi Berdarah Kanjuruhan Malang Jadi Sorotan Dunia, Pelatih Klub Manchester City dan MU Beri Tanggapan