LAROS MEDIA – Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu tragedi memilukan bukan hanya bagi dunia sepakbola melainkan secara nasional.
Pasalnya, Tragedi Kanjuruhan menurut keterangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sudah menewaskan sebanyak 131 orang.
Tragedi Kanjuruhan berawal dari beberapa suporter yang masuk ke lapangan setelah peluit akhir pertandingan Arema vs Persebaya.
Petugas keamanan mencoba memukul mundur mereka serta menembakkan gas air mata ke arah tribun sehingga penonton berlomba keluar stadion. Menurut Menkopolhukam, Mahfud MD, korban Tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh penonton yang berdesakan, terinjak, terhimpit serta sesak nafas.
Arema selaku tuan rumah dinilai tidak bisa mencegah terjadinya tragedi memilukan tersebut.
Terlebih adanya fakta bahwa Stadion Kanjuruhan yang kapasitasnya sebanyak 38 ribu orang malah diisi oleh 42 ribu orang.
Selasa, 4 Oktober 2022, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi pada Arema setelah melakukan investigasi terlebih dahulu.
Artikel Terkait
Menyikapi Tragedi Kanjuruhan, PSSI Diminta Belajar pada PT KAI, Begini Penjelasannya
Kehilangan Orang Tua Akibat Kerusuhan di Kanjuruhan, M. Alfiansyah Ternyata Bercita-cita Ingin Menjadi Polisi
Mengenang Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Aremania Akan Nyalakan Lilin Selama 7 Hari di Tugu Gajayana
Bak Dapat Firasat, Salah Satu Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Aktif Minta Maaf Layaknya Lebaran
Kesaksian Seseorang Tentang Tragedi Kanjuruhan Malang: Gerbang 13 Seperti Kuburan Massal!
Tragedi Berdarah Kanjuruhan Malang Jadi Sorotan Dunia, Pelatih Klub Manchester City dan MU Beri Tanggapan