Breaking News! PM Nepal Resmi Mengundurkan Diri Usai Demo Berakhir Ricuh hingga Tewaskan 19 Orang

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 10:30 WIB
PM Nepal KP Sharma Oli resmi mengundurkan diri usai didemo masyarakat hingga menewaskan 19 orang  (Dok. Instagram/ stockmarkettimes)
PM Nepal KP Sharma Oli resmi mengundurkan diri usai didemo masyarakat hingga menewaskan 19 orang (Dok. Instagram/ stockmarkettimes)

Laros Media - Perdana Menteri Nepal, K.P. Sharma Oli, resmi mengundurkan diri pada Selasa, 9 September 2025 setelah gelombang unjuk rasa besar-besaran berakhir ricuh dan menelan sedikitnya 19 korban jiwa. 

Lebih dari 100 orang juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat bentrokan dengan aparat keamanan di Kathmandu, ibu kota Nepal.

Kerusuhan ini bermula dari kebijakan pemerintah yang melarang penggunaan 26 aplikasi media sosial dan layanan pesan instan. Keputusan tersebut langsung memicu kemarahan publik, terutama kalangan muda atau generasi Z yang dikenal aktif di dunia digital.

Baca Juga: Ngambek Gak Diundang, Donald Trump Sindir China dengan Kalimat Menohok

Larangan itu kemudian berkembang menjadi protes besar menentang korupsi, ketidakadilan sosial, hingga kegagalan pemerintah dalam membuka lapangan kerja.

Meski pemerintah telah menetapkan jam malam tanpa batas waktu, ribuan massa tetap turun ke jalan. 

Mereka membakar ban, melempari polisi dengan batu, bahkan mengejar aparat bersenjata di jalanan sempit. 

Baca Juga: Pop Mart Siap Rilis Labubu Mini untuk Ponsel, Antusiasme Pasar Diprediksi Melonjak

Suasana kota pun berubah mencekam dengan asap hitam membubung dari berbagai titik kerusuhan.

Dilansir Laros Media pada Rabu, 10 September 2025 dari laman Reuters, aksi protes juga menjalar ke berbagai kota lain. 

Ratusan orang dari daerah dekat perbatasan India dilaporkan berjalan kaki menuju ibu kota untuk bergabung dengan aksi. 

Baca Juga: FDA Beri Peringatan hingga Backlist Produk Udang Beku di Walmart Diduga Terkontaminasi Cs-137

Situasi semakin berbahaya ketika rumah sejumlah politisi dibakar, sementara sebagian menteri harus dievakuasi dengan helikopter militer demi menghindari amukan massa.

Seorang demonstran bernama Robin Sreshtha mengatakan kepada Reuters TV bahwa mereka menuntut perubahan nyata. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Synta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KUHAP Baru 2025 Tuai Polemik, DPR Beri Klarifikasi

Jumat, 21 November 2025 | 14:30 WIB
X