Trump dan Netanyahu Sodorkan Proposal Perdamaian Gaza, Publik Dunia Masih Skeptis

photo author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 18:45 WIB
Donald Trump dan Netanyahu sodorkan surat perdamian Gaza, rakyat Palestina berpeluang merdeka?  (Dok. Instagram / uninoticias)
Donald Trump dan Netanyahu sodorkan surat perdamian Gaza, rakyat Palestina berpeluang merdeka? (Dok. Instagram / uninoticias)

Laros Media – Usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait rencana perdamaian di Gaza kembali memanaskan perbincangan dunia internasional.

Proposal berisi 20 poin yang diumumkan di Gedung Putih pada Senin, 29 September 2025 lalu itu bahkan sudah mendapatkan restu langsung dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Trump menyebut langkah tersebut sebagai peta jalan untuk mengakhiri konflik panjang di Gaza, sekaligus sebuah peluang besar menghentikan penderitaan rakyat Palestina. 

Baca Juga: Sah! PBB Akui Kemerdekaan Palestina Secara De Facto, Indonesia Turut Jadi Bagian Sejarah

Namun, meski menuai sambutan positif dari sejumlah pemimpin global, dokumen tersebut dinilai sebagian pihak masih sarat dengan ketidakjelasan.

Kelompok Hamas, aktor sentral perlawanan di Gaza, mengaku belum mengambil keputusan final atas usulan yang telah dibagikan oleh mediator Qatar dan Mesir tersebut.

“Para negosiator Hamas mengatakan mereka akan meninjaunya dengan itikad baik dan memberikan tanggapan,” ungkap seorang pejabat Hamas sebagaimana dilansir Laros Media pada Rabu, 1 Oktober 2025 dari Reuters. 

Baca Juga: Susul Inggris dan Prancis, Kanada Umumkan akan Akui Kedaulatan Palestina di Sidang Umum PBB

Mereka menegaskan bahwa tidak dilibatkan dalam penyusunan proposal, sehingga perlu melakukan kajian lebih dalam sebelum memberi jawaban resmi.

Salah satu aspek paling sensitif adalah rencana tata kelola Gaza setelah gencatan senjata.

Dalam rancangan Trump, wilayah tersebut akan dipimpin komite teknokratis apolitis untuk mengurus layanan publik.

Baca Juga: Donald Trump Tanggapi Rencana Prancis yang Bakal Akui Palestina

Trump bahkan menyatakan dirinya bersama mantan PM Inggris, Tony Blair, akan membentuk dewan perdamaian internasional guna mengawasi komite tersebut. 

Namun, belum jelas bagaimana mekanisme, siapa saja yang terlibat, serta seberapa besar keterlibatan rakyat Palestina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KUHAP Baru 2025 Tuai Polemik, DPR Beri Klarifikasi

Jumat, 21 November 2025 | 14:30 WIB
X