Korban Bencana di Sumatera Tembus 442 Jiwa, ASEAN Catat Total 600 Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor

photo author
- Senin, 1 Desember 2025 | 18:45 WIB
Kondisi banjir di Sumut yang banyak menelan korban (Dok. bnpb.go.id)
Kondisi banjir di Sumut yang banyak menelan korban (Dok. bnpb.go.id)

Laros Media — Serangkaian bencana banjir besar hingga tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera terus menimbulkan keprihatinan publik. 

Dampak kerusakan dan jumlah korban jiwa yang terus bertambah membuat kondisi di lapangan semakin memerlukan perhatian serius.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam laporan terbarunya mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas akibat bencana di Sumatera telah mencapai angka ratusan.

Baca Juga: Trump Puji Prabowo atas Dukungan dalam Perdamaian Timur Tengah di KTT ASEAN

“Berdasarkan data sementara, total korban meninggal dunia mencapai 442 jiwa, dan 402 jiwa masih dinyatakan hilang,” tulis keterangan resmi BNPB, Senin, 1 Desember 2025.

Bencana serupa yang terjadi di sejumlah negara Asia Tenggara juga memperlihatkan skala kerusakan yang tidak kalah besar.

Berdasarkan laporan Asia One, Minggu (30/11/2025), tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand mencatat total korban yang sangat tinggi.

Baca Juga: Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Malaysia Jadi Mediator Kunci

“Timbulkan 600 korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan deras di 3 negara itu,” tulis Asia One.

Hingga kini, tim-tim penyelamat dari berbagai negara ASEAN masih berupaya menembus wilayah terdampak yang sebagian besar terputus akibat kerusakan akses darat dan lumpuhnya infrastruktur.

Sejumlah daerah di Sumatera dilaporkan mengalami kerusakan infrastruktur parah sehingga menyulitkan distribusi bantuan.

Baca Juga: Jeddah Arab Saudi Dilanda Banjir , Sekolah, Bandara Ditutup

Menurut laporan Asia One, banyak jalur darat tidak bisa dilalui dan akses komunikasi sangat terbatas.

“Tim penyelamat menggunakan helikopter untuk mengirimkan bantuan kepada masyarakat di wilayah yang tidak dapat dijangkau melalui jalan darat,” ungkap Asia One.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KUHAP Baru 2025 Tuai Polemik, DPR Beri Klarifikasi

Jumat, 21 November 2025 | 14:30 WIB
X