Heboh! Senator AS Sindir Udang Beku dari Indonesia dengan Analogi Alien, FDA Langsung Gerak Cepat

Laros Media – Senator Partai Republik asal Louisiana, John Kennedy, melontarkan pernyataan nyeleneh soal udang impor dari Indonesia yang belakangan sedang disorot di Amerika Serikat. 

Menurutnya, makan udang beku terkontaminasi radioaktif bisa membuat seseorang tampak seperti monster dalam film Alien.

Dalam sebuah sesi di Senat pada Rabu (3/9), Kennedy sambil menunjuk gambar makhluk fiksi dari film horor sains fiksi tahun 1979 itu, menyampaikan peringatannya. 

Baca Juga: Demo di Nepal Makin Ricuh, Massa Jebol Penjara hingga Sebabkan 773 Narapidana Kabur

"Bapak Presiden, ini adalah foto alien dari film 'Alien'. Seperti inilah rupa Anda jika Anda memakan udang beku mentah yang dikirim ke AS oleh negara lain. Sekarang, izinkan saya memberi tahu Anda apa yang saya bicarakan," kata Kennedy, dikutip Laros Media pada Sabtu, 13 September 2025 dari laman resmi Kennedy.

Pernyataan Kennedy muncul setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengumumkan penarikan produk udang beku mentah merek Great Value yang dijual di sejumlah gerai Walmart. 

Produk tersebut diimpor dari perusahaan Indonesia, PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods).

Baca Juga: Breaking News! PM Nepal Resmi Mengundurkan Diri Usai Demo Berakhir Ricuh hingga Tewaskan 19 Orang

FDA menemukan dugaan kontaminasi isotop radioaktif Cesium-137 pada produk yang masuk ke pasar Amerika. 

Meski jumlahnya disebut berada di bawah ambang batas bahaya langsung, paparan berulang dalam jangka panjang dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk kanker.

Karena itu, FDA melarang penjualan, meminta konsumen yang sudah membeli untuk membuang produk, serta mengimbau distributor agar menghentikan peredarannya.

Baca Juga: Pop Mart Siap Rilis Labubu Mini untuk Ponsel, Antusiasme Pasar Diprediksi Melonjak

Saat menyampaikan kritiknya, Kennedy bahkan menyelipkan candaan bahwa makan udang itu bisa membuat telinga seseorang bertambah besar. 

Meski dimaksudkan sebagai sindiran keras, ucapannya justru menuai reaksi beragam di ruang publik digital.