Usai Ancaman Tarif, AS dan China Mulai Redakan Konflik Perdagangan

photo author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 12:45 WIB
Donald Trump dikabarkan bakal ketemu presiden China (Dok. Youtube/ AFP News Agensi)
Donald Trump dikabarkan bakal ketemu presiden China (Dok. Youtube/ AFP News Agensi)

Laros Media - Dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, mulai menunjukkan tanda-tanda mencairnya ketegangan setelah pertemuan pejabat ekonomi kedua negara di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump sempat mengancam akan menaikkan tarif hingga 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025. 

Langkah tersebut merupakan respons atas keputusan Beijing yang memperluas pengendalian ekspor logam tanah jarang serta berbagai mineral penting yang menjadi bahan baku utama industri teknologi global.

Baca Juga: Ngeri! Hacker Korea Utara Berhasil Retas Perusahaan IT di Amerika Serikat, Begini Caranya

Namun kini, situasi mulai menunjukkan arah positif.

Kedua negara menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan dialog ekonomi dalam rangka mencegah eskalasi konflik yang berpotensi mengguncang perekonomian dunia.

Negosiasi yang dilakukan di sela KTT ASEAN ini dinilai sebagai upaya penting untuk menjaga stabilitas dan membuka peluang kompromi antara dua negara dengan pengaruh ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Baca Juga: Ngambek Gak Diundang, Donald Trump Sindir China dengan Kalimat Menohok

Berdasarkan keterangan dari juru bicara Kementerian Keuangan AS, pertemuan di Malaysia juga dimaksudkan untuk mematangkan agenda pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung pekan depan.

"Tingkat pembahasan sejauh ini sangat konstruktif, dan kami berharap dapat melanjutkannya besok pagi,” ujar pejabat kementerian keuangan AS sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu, 26 Oktober 2025.

Di sisi lain, Washington sebelumnya memperluas daftar hitam ekspor yang mencakup ribuan perusahaan asal China.

Baca Juga: Donald Trump Perpanjang Gencatan Perang Dagang dengan China Selama 90 Hari hingga November 2025

Langkah tersebut menjadi pemicu utama meningkatnya ketegangan dagang antara kedua negara.

Akibatnya, banyak perusahaan teknologi China kehilangan akses terhadap perangkat keras dan perangkat lunak buatan AS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KUHAP Baru 2025 Tuai Polemik, DPR Beri Klarifikasi

Jumat, 21 November 2025 | 14:30 WIB
X