Heboh! Indomie Varian Soto Banjar Limau Kuit Diduga Mengandung Pestisida, Taiwan Larang Peredarannya

photo author
- Sabtu, 13 September 2025 | 10:30 WIB
 Indomie Soto Banjar Limau Kuit yang ditarik peredarannya dari Taiwan, karena mie varian ini diduga mengandung pestisida  (Dok. Instagram / permakmie.id)
Indomie Soto Banjar Limau Kuit yang ditarik peredarannya dari Taiwan, karena mie varian ini diduga mengandung pestisida (Dok. Instagram / permakmie.id)

Laros Media – Otoritas keamanan pangan Taiwan melarang peredaran dan konsumsi salah satu varian mie instan asal Indonesia, Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kuit.

Sebab dalam mie ini ditemukan kandungan residu pestisida etilen oksida. Temuan ini diumumkan oleh Centre for Food Safety (CFS) Taiwan pada Selasa, 9 September 2025.

Laporan tersebut merujuk pada hasil pemeriksaan Food and Drug Administration (FDA) Taiwan, yang mendeteksi adanya etilen oksida pada bungkus bubuk penyedap mie instan tersebut sebesar 0,1 mg/kg.

Baca Juga: Breaking News! Mie Gacoan Sepakat Bayar Royalti sebesar Rp2,2 Miliar, Kasus dengan SELMI Berakhir Damai

Menurut regulasi pangan di Taiwan, etilen oksida sama sekali tidak boleh ada dalam makanan. 

Jika pun diizinkan pada produk tertentu, kadarnya tidak boleh melebihi batas 0,1 mg/kg. Karena itu, varian Indomie tersebut dianggap melanggar Pasal 15 Undang-Undang Keamanan Pangan dan Sanitasi Taiwan.

Dilansir Laros Media pada Sabtu, 13 September 2025 dari Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, FDA menyatakan produk yang terbukti mengandung zat tersebut akan dikembalikan ke negara asal.

Baca Juga: Demo di Nepal Makin Ricuh, Massa Jebol Penjara hingga Sebabkan 773 Narapidana Kabur

Pemeriksaan dilakukan sejak otoritas menerima aduan konsumen pada 6 Agustus 2025 lalu.

Selain di Taiwan, CFS juga menelusuri kemungkinan masuknya produk serupa ke Hong Kong. Otoritas terkait telah dihubungi untuk memastikan distribusi dan peredaran produk tersebut.

Etilen oksida merupakan bahan kimia yang biasanya digunakan untuk keperluan industri, seperti pelarut, perekat, deterjen, hingga sterilisasi alat kesehatan. Zat ini termasuk ke dalam golongan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Baca Juga: Breaking News! PM Nepal Resmi Mengundurkan Diri Usai Demo Berakhir Ricuh hingga Tewaskan 19 Orang

Paparan etilen oksida pada manusia dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari iritasi kulit, mual, muntah, hingga kerusakan saraf dan otak jika terpapar dalam jangka panjang. 

Yang lebih serius, etilen oksida dikategorikan sebagai zat karsinogenik, yakni dapat memicu munculnya kanker, terutama kanker limfoma dan kanker payudara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Synta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KUHAP Baru 2025 Tuai Polemik, DPR Beri Klarifikasi

Jumat, 21 November 2025 | 14:30 WIB
X