Ketegangan dengan Israel Makin Memanas, AS Tuding Iran Produksi Bom Nuklir dalam Waktu Dekat

photo author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 12:35 WIB
Donald Trump (Dok. IG/ @realdonaltrump)
Donald Trump (Dok. IG/ @realdonaltrump)

Laros Media - Timur Tengah kembali bergolak. Hingga Jumat, 20 Juni 2025, konflik bersenjata antara Iran dan Israel belum menunjukkan tanda-tanda mereda. 

Serangan rudal yang diluncurkan Iran pada Kamis pagi disebut menargetkan sejumlah kota besar di Israel.

Hal ini termasuk Tel Aviv, Ramat Gan, Holon, dan bahkan Rumah Sakit Soroka di Beersheba, wilayah selatan negara tersebut.

Dalam laporan resmi otoritas Israel, disebutkan sekitar 20 hingga 30 rudal ditembakkan secara serentak, menyebabkan lebih dari 270 orang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Vladimir Putin Tawarkan Mediasi untuk Israel dan Iran yang Masih Terlibat Konflik, AS Tegaskan Penolakan

Serangan ini menandai salah satu eskalasi terbesar dalam konflik Iran-Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Di tengah memuncaknya ketegangan ini, Amerika Serikat turut angkat suara. Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan tuduhan serius.

"Iran telah memiliki semua kebutuhan untuk punya senjata nuklir. Tinggal menunggu arahan dari Pemimpin Tertinggi untuk, maka dalam hitungan pekan, Iran bisa memproduksi senjata tersebut," ucap Leavitt dalam jumpa pers di AS sebagaimana dilansir Laros Media pada Jumat, 20 Juni 2025 dari New York Times. 

Baca Juga: Perang Berkecamuk di Timur Tengah, Presiden AS Donald Trump Sesumbar Iran Bukan Tandingan Israel

Menurutnya, Iran kini memiliki kapabilitas untuk memproduksi senjata nuklir dalam hitungan pekan ke depan. 

Klaim ini memicu kekhawatiran besar dari komunitas internasional akan potensi konflik berskala lebih luas.

Merespons situasi tersebut, Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah mengumpulkan para anggota Dewan Keamanan Nasional guna membahas opsi-opsi respons militer terhadap Iran. 

Baca Juga: Trump Peringatkan Apple: Produksi iPhone Harus di AS atau Hadapi Tarif Impor 25 Persen

Sumber dari Gedung Putih menyebutkan bahwa pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup di Situation Room ruangan khusus di bawah tanah Gedung Putih yang biasa digunakan untuk merancang strategi keamanan nasional, termasuk operasi intelijen dan militer.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KUHAP Baru 2025 Tuai Polemik, DPR Beri Klarifikasi

Jumat, 21 November 2025 | 14:30 WIB
X