LAROS MEDIA - Blok sayap kanan, Partai Brothers of Italy (dalam bahasa Italia: Fratelli d’Italia/FI) pimpinan Giorgia Meloni , menuju kemenangan dalam pemilihan parlemen cepat yang berlangsung pada hari Minggu (25/9/2022).
Hasil awal yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri Italia pada Senin (26/9/2022) menunjukkan bahwa koalisi sayap memiliki mayoritas yang kuat di kedua majelis parlemen Italia setelah sebagian besar suara telah selesai dihitung. Jumlah pemilih dalam pemilihan umum tersebut hampir 64 persen dari total pemilih.
Baca Juga: Ini Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Bulan September 2022 dari Tanggal 1 Hingga 30
Brothers of Italy memimpin dengan 26 persen setelah lebih dari 90 persen surat suara dihitung. Partai Lega Nord pimpinan Matteo Salvini (mantan Wakil PM) dan Partai Forza Italia pimpinan mantan PM Silvio Berlusconi, yang juga merupakan mitra koalisi FI, masing-masing berada di sembilan persen dan delapan persen berturut-turut.
Penantang terdekat partai konservatif tersebut, Partai Demokrat kiri-tengah pimpinan perdana menteri Enrico Letta hanya memenangkan lebih dari 19 persen suara.
Meloni telah merayakan kemenangan atas hasil sementara tersebut. Ia menyampaikan pesan dalam pidato yang disiarkan televisi berkata, “Italia memilih kami. Kami tidak akan mengkhianati (negara), seperti yang tidak pernah kami lakukan.”
“Jika kita dipanggil untuk memerintah bangsa ini, kita akan melakukannya untuk semua orang, kita akan melakukannya untuk semua orang Italia dan kita akan melakukannya dengan tujuan menyatukan rakyat,” kata perempuan berusia 45 tahun itu.
Baca Juga: Wajib Nonton! Inilah 5 Event di Jember Fashion Carnaval 2022 THE LEGACY Berskala Internasional
Baca Juga: Berikut Jadwal dan Informasi Rute Jember Fashion Carnaval 2022, Ajang Lokal Berskala Internasional
Hasil pemungutan suara menunjukkan bahwa Italia akan memiliki pemerintahan paling sayap kanan sejak Perang Dunia II dan Meloni sebagai perdana menteri wanita pertama. Ini memberikan Italia sebuah kesempatan langka untuk mencapai stabilitas politik setelah bertahun-tahun menghadapi turbulensi dan koalisi yang sangat rapuh.
Meloni akan memimpin Italia dalam kondisi penuh tantangan, seperti krisis energi akibat Perang Rusia-Ukraina dan inflasi yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia.